Advertisement
Vladimir Putin Beri Hadiah Natal untuk Ukraina?

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO— Jelang natal dan tahun baru, hubungan antara Rusia dan Ukraina belum juga mereda. Justru, ketegangan diprediksi semakin meningkat.
Hal tersebut lantaran Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, belum lama ini mendatangi Joe Biden di Gedung Putih untuk meminta bantuan.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Laporan dari Al Jazeera menyebut jika Zelensky meminta bantuan berupa tambahan senjata kepada Amerika Serikat dan sekutu mereka.
Dan benar saja, Joe Biden telah mengesahkan sebuah perintah jika AS akan mengirim sistem rudal Patriot ke Ukraina dalam waktu dekat.
Sementara itu, Vladimir Putin menanggapi kunjungan Zelensky ke Gedung Putih tersebut dengan santai.
Justru yang bikin dunia terkejut adalah tawaran Putin untuk lekas berdamai dengan Ukraina dan mengakhiri perang.
"Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer, tetapi sebaliknya, untuk mengakhiri perang ini. Kami akan berusaha untuk mengakhiri ini, dan tentu saja lebih cepat lebih baik," kata Putin.
BACA JUGA: PKS: AHY dan Aher Dibahas untuk Jadi Cawapres
Akan tetapi tawaran Putin itu tampaknya dipandang skeptis oleh Ukraina dan sekutunya.
Mereka mengira, Putin menawarkan demikian karena Rusia sudah kalah dalam pertempuran. Padahal jika Ukraina mau duduk bersama dan bernegosiasi, perdamaian bisa menjadi hadiah natal buat mereka dan tentu saja, dunia internasional pada umumnya.
Hadiah natal Vladimir Putin untuk Ukraina versi Zelensky
Alih-alih menyambut tawaran damai Putin dengan gembira. Zelensky justru memeringatkan jika Rusia kemungkinan memberikan 'hadiah' ke Ukraina dalam wujud serangan lanjutan.
Dalam pidato malamnya pada hari Jumat setelah kembali dari perjalanan ke AS, presiden Ukraina mengatakan jika natal bisa menjadi momen munculnya kembali serangan Rusia.
"Dengan semakin dekatnya musim liburan, teroris Rusia dapat kembali meningkatkan aktivitas mereka," katanya.
“Mereka tidak menghargai nilai-nilai Kristen atau nilai apa pun dalam hal ini," ia menambahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Sempat Tertunda karena Pandemi, Pembangunan Masjid Agung Jateng di Magelang Akhirnya Dimulai
- Purnawirawan Penabrak Mahasiswa UI Ingin Nyaleg
- Jokowi dan Anies Baswedan Diduga Saling Sindir di Instagram
- Indonesia Tak Kena Resesi Seks! Angka Kelahiran Tembus 2,18 Persen
- Cerita Mbak Niken Klaten Hilang 2 Bulan: Motor Dibawa Cowok, Pulang Naik Ojek
Advertisement

Amankan ATF, Puluhan Polisi Disiagakan sejak YIA hingga Jembatan Bantar
Advertisement

Seru! Ini Detail Paket Wisata Pre-Tour & Post Tour yang Ditawarkan untuk Delegasi ATF 2023
Advertisement
Berita Populer
- Waspada TBC: Temukan, Obati Sampai Sembuh!
- Duh! Disparitas Pendidikan Warga Desa dan Kota Masih Tinggi, Segini Perbandingan Angkanya
- Sebar Hoaks Penculikan Anak, Warga Klaten Minta Maaf
- 7 Bandara Baru Dibangun di 2023, Ini Daftarnya
- Siap-Siap Indonesia Bakal Impor Beras, Gula, dan Kedelai
- Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Anjlok, Parpol Jadi Sorotan
- Tinggalkan PSI, Rian Ernest Pilih Berlabuh di Partai Golkar
Advertisement
Advertisement