Advertisement

Bahaya King Kobra yang Menewaskan Alprih Priyono, Racunnya Bisa Membunuh 1 Gajah

Tri Indah Lestari (ST22)
Rabu, 21 Desember 2022 - 17:37 WIB
Budi Cahyana
Bahaya King Kobra yang Menewaskan Alprih Priyono, Racunnya Bisa Membunuh 1 Gajah Ilustrasi bayi king cobra penyebab kematian Alprih Priyono, eks asisten Panji Petualang. - Pinterest

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Alprih Priyono, eks asisten Panji Petualang, meninggal karena gigitan ular baby king cobra. Alprih yang sedang mengamankan ular digigit pada jari telunjuk kanan bersamaan dengan sorakan gol dari rekannya yang menonton final Piala Dunia 2022, Minggu (18/12/2022).

Alprih langsung dibawa ke RSUD Syamsudin untuk mendapatkan perawatan. Kondisinya membaik setelah menerima obat serum antibisa ular. Namun ia kembali kritis dan akhirnya dinyatakan meninggal.

Advertisement

Panjang king kobra bisa mencapai lebih kurang 5 meter dan menjadikannya sebagai jenis ular berbisa terpanjang di dunia. Racunnya memang bukan yang paling kuat di antara ular berbisa, tetapi satu gigitan king kobra mampu mengeluarkan racun sebanyak 400-500 mg.  Jumlah itu cukup untuk membunuh 20 orang atau satu ekor gajah. Bahkan sekitar 1 mg racun mampu membunuh seekor tikus.

Bisa king kobra yang masuk ke dalam tubuh akan mepengaruhi pusat pernapasan di otak, menyebabkan henti napas, dan gagal jantung. Jika tidak segera mendapat antibisa, tubuh akan kehilangan nyawa.

BACA JUGA: Tebing di Alur Sungai Gunung Merapi Longsor, 2 Orang Meninggal

Sebagian besar ular king kobra tersebar di wilayah hutan hujan atau di daratan India, Cina Selatan, dan Asia Tenggara. Mereka betah tinggal di berbagai jenis lingkungan seperti hutan, rumpun bambu, rawa bakau, padang rumput dataran tinggi, hingga sungai.

Habitat asli yang rusak membuat king kobra kerap kali memilih bersarang di sekitar tempat tinggal manusia. Meski terkenal mematikan, sebenarnya king kobra memiliki sifat pemalu dan cenderung menghindari manusia.

Terkecuali saat merasa terancam king kobra akan menyerang dengan kemampuan identiknya yakni ‘berdiri’ mengangkat hampir sepertiga bagian tubuh dari tanah, diikuti desisan dan bentuk kepala menyerupai sendok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Liburan ke Pantai Gunungkidul, Wisatawan asal Bantul Protes Tak Dikasih Tiket

Gunungkidul
| Jum'at, 19 April 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement