Jaringan Listrik di Kiev Terancam Tertutup Total saat Musim Dingin karena Serangan Rusia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal memperingatkan Kiev dapat menghadapi 'penutupan total' jaringan listrik karena serangan Rusia.
Melansir dari Aljazeera pada Sabtu (19/11/2022), serangan rudal Rusia telah melumpuhkan hampir setengah dari sistem energi Ukraina. Pihak berwenang memperingatkan kota itu dapat menghadapi "penutupan total" jaringan listrik saat musim dingin tiba.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
“Sayangnya Rusia terus melakukan serangan rudal terhadap infrastruktur sipil dan kritis milik Ukraina. Hampir setengah dari sistem energi kita dinonaktifkan,” kata Shmyhal setelah pembicaraan dengan Komisaris Perdagangan Eropa, Valdis Dombrovskis.
Operator jaringan nasional Ukraina Ukrenergo mengatakan, bahwa Rusia telah meluncurkan enam serangan rudal berskala besar terhadap infrastruktur energi Ukraina pada 10 Oktober dan 15 November.
Rusia telah melakukan serangan signifikan di seluruh Ukraina setelah jembatan utama yang menghubungkan Semenanjung Krimea rusak sebagian akibat ledakan pada Oktober.
Moskow menyalahkan Kiev atas serangan itu, tuduhan yang dibantah Ukraina.
Di tengah suhu yang anjlok dan saat Kiev mengalami salju pertama selama musim dingin, pihak berwenang pun harus bekerja memulihkan listrik secara nasional setelah beberapa pemboman parah terhadap infrastruktur sipil Ukraina dalam sembilan bulan perang.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bencana kemanusiaan di negara itu pada musim dingin ini karena kekurangan listrik dan air.
Wakil Kepala Pemerintahan Kiev, Mykola Povoroznyk mengatakan kota itu sedang mempersiapkan berbagai skenario, termasuk penutupan total.
Seorang juru bicara tentara Ukraina mengatakan dalam sebuah laporan, bahwa pasukan Rusia, yang sekarang ditempatkan kembali di tepi Sungai Dnieper di wilayah Kherson, telah menembaki kota-kota termasuk Antonivka dan Bilozerka di tepi barat, serta Chornobaivka, yang menjadi gudang peralatan Ukraina.
Adapun, penyelidik di daerah-daerah yang dibebaskan di wilayah Kherson menemukan 63 mayat dengan tanda-tanda penyiksaan setelah pasukan Rusia pergi, kata Denys Monastyrskyi, Menteri Dalam Negeri Ukraina,
Komisaris Hak Asasi Manusia di Parlemen Ukraina, Dmytro Lubinets, merilis sebuah video yang menunjukkan tempat yang diklaim digunakan pasukan Rusia sebagai ruangan penyiksaan di wilayah Kherson.
Video tersebut belum dapat diverifikasi kebenarannya. Namun, berdasarkan keterangan dari Aljazeera, Rusia membantah pasukannya sengaja menyerang warga sipil atau melakukan kekejaman.
Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang dikatakan Moskow sebagai operasi militer khusus untuk melenyapkan kaum nasionalis yang berbahaya. Kiev menyebut tindakan Rusia sebagai perampasan tanah imperialis yang tidak beralasan.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gerhana Matahari Terjadi Dua Hari Menjelang Idulfitri, Bisa Diamati dari Wilayah Ini
- Bantah Klitih dan Menyebutnya sebagai Kenakalan Remaja, Polres Semarang Viral
- Erick Thohir Jalankan Perintah Presiden Ketemu FIFA: Doakan Saya Demi Bangsa & Rakyat Indonesia
- Jadwal Bus DAMRI Jogja-Bandara YIA, Rabu 29 Maret 2023 dan Cara Membeli Tiketnya
- Polsek Muntilan, Magelang Amankan 9 Pelajar yang Hendak Gelar Perang Sarung
Advertisement

Dinilai Belum Standar, Lokasi Pembangunan IPA Seropan Diperluas
Advertisement

Rekomendasi Objek Wisata untuk Wisatawan yang Berpuasa, Anti-Lelah & Anti-Batal
Advertisement
Berita Populer
- Untidar Terima 725 Mahasiswa Baru Jalur SNBP Tahun 2023
- Jawa Timur Paling Banyak Diterima SNBP 2023, Total 23.477 Siswa Masuk PTN Tanpa Tes
- Deputi di KPK Irjen Karyoto Jadi Kapolda Metro Jaya Punya Harta Rp7,7 Miliar
- Diperpanjang! Ini Jadwal Cuti Bersama Lebaran 7 Hari
- Guru dan Dosen Tak Dapat Tukin Bakal Terima THR dan Gaji Ke-13
- Kemacaten Kian Parah, Jokowi: Kita Telat Bangun Transportasi Publik
- Bulog akan Impor 500.000 Ton Beras dari 4 Negara
Advertisement