Advertisement
Kasus Covid-19 Melonjak, Lockdown Hantui China

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pusat manufaktur global China menjadi pusat penyebaran virus Covid-19 setelah lonjakan kasus dilaporkan terjadi di Guangzhou.
Berdasarkan data resmi pada Selasa (8/11/2022) menunjukkan infeksi lokal Covid-19 baru naik menjadi 7.475 kasus. Otoritas kesehatan China menyebut jumlah itu naik dari 5.496 kasus di hari sebelumnya.
Advertisement
Jumlah tersebut dinyatakan sebagai penularan infeksi Covid-19 baru tertinggi sejak 1 Mei 2022, dan Guangzhou menyumbang hampir sepertiga dari infeksi baru, seperti dilansir dari CNA, Rabu (9/11/2022).
Kota-kota besar seperti Beijing, menuntut lebih banyak tes PCR untuk penduduk dan melakukan pembatasan, bahkan di beberapa distrik dalam beberapa kasus.
Baca juga: Musim Hujan, Selalu Siap Sedia Sejumlah Obat Berikut Ini
Peningkatan kasus Covid-19 di China akan menantang ekspektasi para investor, bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu dapat segera membuka kembali perbatasannya atau bahkan mundur.
Yuan melemah terhadap dolar dan saham China tergelincir pada Selasa (8/11/2022) karena peningkatan kasus baru Covid-19.
Hal tersebut akan menutup kemungkinan dibukanya kembali pembatasan China, usai ditutup untuk sebagian besar pengunjung termasuk turis sejak 2020 lalu.
Guangzhou, Ibu Kota provinsi Guangdong, melaporkan sebanyak 2.377 kasus lokal baru Covid-19 pada (7/11/2022), naik dari 1.971 kasus pada hari sebelumnya.
Kasus Covid-19 melonjak di kota selatan yang dijuluki "lantai pabrik dunia", melampaui jumlah kasus di kota Hohhot di Mongolia, menjadikannya sebagai pusat Covid-19 di China saat ini, dan wabah paling serius yang pernah ada.
Terdapat banyak distrik Guangzhou, termasuk Haizhu tengah, telah memberlakukan berbagai tingkat pembatasan dan penguncian wilayah.
Sejauh ini, Guangzhou telah menolak menerapkan lockdown seperti yang dilakukan di Shanghai pada awal tahun ini.
Shanghai saat ini tidak mengalami kenaikan kasus Covid-19, karena dikunci pada bulan April dan Mei 2022 usai dilaporkan terdapat beberapa ribu infeksi baru setiap hari pada pekan terakhir bulan Maret.
Salah satu pekerja di sebuah perusahaan di Guangzhou, Aaron Xu mengatakan bahwa dirinya telah bekerja dari rumah selama beberapa hari terakhir.
"Hanya beberapa kompleks yang dikunci sejauh ini. Sebagian besar kami melihat gangguan dalam bentuk layanan angkutan umum yang ditangguhkan dan keamanan kompleks yang membatasi kurir dan pengiriman makanan. Dan kami harus melakukan tes PCR setiap hari," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement