Advertisement
Din Syamsuddin : PP Muhammadiyah Harus Responsif

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Ketua Umum dan seluruh personel Pimpinan Pusat Muhammadiyah hasil Muktamar di Solo pertengahan November 2022 haruslah diisi oleh pemimpin yang responsif, transformatif, dan independen dalam menghadapi tantangan global.
“Tantangan yang dihadapi Muhammadiyah ke depan, baik pada skala nasional maupun global semakin berat, krusial, dan menantang. Sebagai kekuatan masyarakat madani nyata di Indonesia dan elemen dari gerakan Islam global, Muhammadiyah perlu memberi respons yang tepat, cermat, dan strategis,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2010 dan 2010-2015 M. Din Syamsuddin dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (30/10/2022).
Advertisement
Dalam Dialog Kebangsaan Musyawarah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB, di Mataram pada Jumat (28/10), Syamsuddin menuturkan pemimpin yang ideal bagi Muhamamdiyah tentu harus sejalan dengan jati diri, visi, dan misi Muhammadiyah.
Sebagai gerakan Islam, pimpinan Muhammadiyah harus memahami secara baik dan benar ajaran-ajaran Islam dari kedua sumbernya yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah al-maqbulah. Selain itu, perlu juga memahami aliran-aliran pemikiran di kalangan umat Islam sehingga mampu membawa Muhammadiyah secara baik dan benar.
“Pemimpin juga tentu harus memahami paham keagamaan atau ideologi Muhammadiyah, bila perlu mampu mengembangkannya. Pimpinan Muhamamdiyah perlu memiliki kemampuan menggerakkan, mengembangkan segala sumber daya ke arah pencapaian tujuan gerakan. Serta mampu membangun relasi dan komunikasi sosial baik secara nasional maupun internasional,” katanya.
Menurutnya keberhasilan bergerak dalam bangsa yang majemuk, membuat Muhammadiyah dihargai dan diakui dalam skala internasional. Oleh karenanya, penting pula jika ketua umum dapat berasal dari figur publik yang mandiri, berintegritas, luas dan luwes dalam pergaulan, serta tegas dalam pendirian dan tidak terikat oleh politik.
Din Syamsuddin menambahkan kinerja PP Muhammadiyah selama satu periode terakhir sudah menjalankan performa yang efektif, karena bertambahnya amal yang dijalankan baik dalam bidang pendidikan, kesehatan hingga sosial ekonomi.
Gerakan dakwah pencerahan Muhammadiyah juga sudah merambah mancanegara dengan berdirinya cabang-cabang istimewa, organisasi saudara (sister education) dan juga lembaga pendidikan tinggi seperti Universitas Muhammadiyah Malaysia di Perlis, Muhammadiyah College di Melbourne, dan Sekolah Muhammadiyah untuk pengungsi Palestina di Lebanon.
“Jadi tentang siapa yang disepakati sebagai ketua umum, itu hanyalah hal siapa yang dimajukan selangkah dan ditinggikan seranting,” ujarnya.
Din Syamsuddin menambahkan tidak ada masalah jika calon ketua umum memiliki banyak agenda keluar masuk Istana Kepresidenan. Selama hal tersebut digunakan untuk kebaikan, bukan mematuhi pemimpin yang zhalim.
“Baik-baik saja jika ada calon Ketua Umum PP Muhammadiyah masuk-keluar istana asalkan datang untuk beramar ma'ruf dan bernahyi munkar, yaitu dia tidak mau taat dan patuh kepada pemimpin zhalim dan ja-ir,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement