Advertisement
TRAGEDI KANJURUHAN: Benarkah Korban ke-13 Meninggal karena Covid-19? Begini Penjelasan Dokter

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Santer beredar kabar bahwa korban ke-135 Tragedi Kanjuruhan bernama Farzah Dwi Kurniawan, 20, meninggal karena Covid-19 bukan karena kekerasan saat terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan awal Oktober lalu.
Terkait dengan hal itu, Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD Saiful Anwar dr Syaifullah Asmiragani menegaskan bahwa penyebab kematian korban ke-135 Tragedi Kanjuruhan warga Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang tersebut bukan Covid-19.
Advertisement
Asmiragani di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (24/10/2022), mengatakan bahwa korban tragedi Kanjuruhan yang meninggal setelah 23 hari menjalani perawatan di rumah sakit tersebut tidak meninggal karena Covid-19.
"Ada beberapa hal yang ingin kemi tekankan, salah satu prosedur yang dilaksanakan adalah [pemeriksaan] swab. Pasien terkonfirmasi positif Covid-19, tetapi yang jelas korban meninggal dunia bukan karena Covid-19," kata Syaifullah.
BACA JUGA: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Tambah Satu, Jadi 135 Orang
Menurut dia, Farzah meninggal dunia karena trauma signifikan yang membuatnya mengalami penurunan kesadaran. "Pasien mengalami penurunan kesadaran dan beberapa kasus lain," katanya mengenai kondisi Farzah, .
Saat masuk ke RSUD Saiful Anwar kondisi pasien tersebut menurun karena mengalami hipoksia atau kondisi saat sel-sel dalam jaringan tubuh mengalami penurunan kadar oksigen, sehingga tidak bisa berfungsi secara normal.
Menurut dokter anestesi yang menangani Farzah di unit perawatan intensif, dr. Akbar Sidiq, Farzah masuk ke RSUD Saiful Anwar dalam keadaan kritis, mengalami trauma di kepala serta cedera pada dada dan perut.
"Dilakukan perawatan hingga pemasangan ventilator selama hampir dua minggu. Sempat ada perbaikan, namun karena pasien kembali kritis dan kondisinya naik turun," katanya.
Syaifullah menjelaskan pula bahwa Farzah sudah dua kali menjalani tes RT-PCR untuk mendeteksi penularan Covid-19 dan hingga meninggal pasien tersebut masih positif terserang Covid-19.
Jenazah Farzah semestinya dimakamkan sesuai dengan protokol penanganan jenazah pasien Covid-19, tetapi karena pasien tersebut sudah lebih dari dua pekan terserang Covid-19 maka prosesnya dipermudah.
"Kalau pasien dengan Covid-19 harusnya mengikuti protokol. Namun, karena ini sudah dua kali di-swab, pada 15 Oktober terakhir, dan itu masih positif. Tetapi pada akhirnya [proses] dipermudah," kata Syaifullah.
Farzah merupakan korban ke-135 yang meninggal akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada malam 1 Oktober 2022, selepas pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
Advertisement

Akhirnya Tanah Tutupan Jepang di Bantul Kini Sudah Bersertifikat
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Hasan Nasbi: Mahasiswa Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi Sebaiknya Dibina
- Pakistan Sebut Mempertimbangkan Opsi Damai dengan India, Ini Syaratnya
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Paket Makanan untuk Jemaah Haji Indonesia Disajikan dalam Empat Warna Wadah
- Donald Trump Sebut India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata karena Mediasi Amerika Serikat
- Gencatan Senjata India dan Pakistan Resmi Dimulai
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
Advertisement