Advertisement
Disorot karena Diduga Ada Pungli, SMA Negeri 1 Semin Klaim Sumbangan Hanya Suka Rela

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Pihak SMA Negeri 1 Semin mengklaim masalah sumbangan untuk pengembangan fasilitas sekolah sudah selesai. Pasalnya, tidak ada lagi ketentuan nominal karena sumbangan hanya bersifat suka rela.
Guru SMA Negeri 1 Semin, sekaligus staf Sarana dan Prasarana, Ngatino saat dikonfirmasi membenarkan adanya program untuk pengembangan fasilitas sekolah. Meski demikian, program tersebut hanya menjadi salah satu bagian karena ada program lainnya yang dibahas dengan komite sekolah.
Advertisement
Menurut dia, Rp800 juta untuk banyak kegiatan. Selain untuk pengadaan tanah lapangan voli dan badminton, juga ada pembangunan toilet, ruang pembelajaran agama serta gaji Pegawai Tak Tetap dan Guru Tak Tetap.
“Jadi tidak hanya beli tanah, tapi ada juga untuk operasional sekolah. Salah satunya gaji PTT dan GTT,” kata Ngatino kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).
BACA JUGA: Hendra Kurniawan Lihat Jenazah Brigadir J
Dia menjelaskan, setelah adanya pertemuan dengan sekolah, pihak komite menindaklanjuti dengan menggelar pertemuan dengan wali murid guna membahas program yang akan dilaksanakan.
“Makanya ada pertemuan pada Sabtu [15/10/2022]. Tapi saat itu, belum ada keputusan bulat sehingga pada Senin [17/10/2022] digelar pertemuan lagi,” ungkapnya.
Berkaitan dengan besaran sumbangan Rp1,5 juta per siswa, Ngatino mengungkapkan angka ini muncul dari komite pada saat pertemuan Sabtu. Meski demikian, ia menggarisbawahi belum ada kesepakatan sehingga rapat dilanjutkan Senin.
Selain itu, juga ada kesalahan dalam perhitungan terkait besaran nominal sumbangan. “Bisa hitung sendiri. Jumlah siswa kami ada 654 anak. Tinggal bagi saja Rp800 juta dengan murid yang ada, ketemunya hanya sekitar Rp1,2 juta,” katanya.
Hanya saja, sambung Ngatino, nominal sumbangan tidak berlaku lagi. Berdasarkan pertemuan pada Senin sore disepakati bahwa sumbangan tetap ada, tapi diberikan secara sukarela.
“Tidak ada batas waktu pengumpulan sumbangan. Berapapun yang diperoleh dipergunakan merealisasikan program. Kalau sedikit, maka ada prioritas salah satunya operasional GTT dan PTT yang dimiliki,” katanya.
Dia menambahkan, komite tetap meminta sumbangan secara sukarela karena mengacu pada Peremendikbud No75/2016. “Ini yang menjadi acuan kami untuk pengembangan sekolah yang lebih baik,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Salah seorang wali murid di SMA Negeri 1 Semin, Iswanto mengatakan, permasalahan sumbangan mencuat pada saat ada pertemuan wali murid dengan komite sekolah pada Sabtu (15/10/2022). Menurut dia, dalam pertemuan tersebut dipaparkan rencana penambahan fasilitas sekolah yang membutuhkan biaya sekitar Rp800 juta. Setelah itu, diinformasikan kepada wali murid yang diminta sumbangan Rp1,5 juta per anak.
“Tidak ada sosialiasi dan proses diskusi karena langsung dipatok sumbangan Rp1,5 juta. Rencananya untuk penambahan lapangan serta fasilitas toilet,” kata Iswanto, Selasa (18/10/2022).
Menurut dia, nominal tersebut dinilai terlalu besar. sedangkan dari sisi ekonomi juga masih terimbas dampak dari pandemi Covid-19.
Hal yang memberatkan lagi, wali murid hanya diberikan waktu hingga akhir Desember untuk membayar sumbangan tersebut. “Namanya sumbangan harusnya sukarela, tapi ini kok sudah ditentukan besarannya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Pemkot Jogja Siapkan Pembatasan Bus Besar dan Uji Coba Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor Tahun Ini
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement