Advertisement
Asteroid Dekat dengan Bumi Phaeton Berputar Semakin Kencang
Asteroid menuju bumi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Para astronom telah mengukur perubahan periode rotasi dari asteroid dekat Bumi yang berpotensi berbahaya, 3200 Phaethon. Hasilnya asteroid tersebut berputar semakin kencang.
Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh Arecibo Observatory dan University of Central Florida telah mengukur perubahan periode rotasi asteroid 3200 Phaethon, target pesawat ruang angkasa masa depan. Temuan ini menunjukkan bagaimana program pertahanan planet berkembang dalam mengkategorikan asteroid yang berpotensi berbahaya.
Advertisement
Phaethon berputar sekali setiap 3,6 jam, dengan periode rotasi berkurang 4 milidetik setiap tahun. Orbit asteroid dipahami dengan baik, dan itu tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi di masa mendatang.
Ini adalah asteroid ke-11 dengan perubahan terukur dalam periode rotasinya, dan yang terbesar sejauh ini. Asteroid dekat Bumi 1685 Toro, dengan diameter 3,5 kilometer adalah asteroid terbesar berikutnya dengan perubahan terukur dalam periode rotasinya.
Baca juga: Penyakit Tidak Menular Mendominasi, Masyarakat Harus Cermati Keamanan Pangan dan Penggunaan Obat
3200 Phaethon memiliki diameter 5,4 kilometer, dan merupakan asteroid terbesar yang diklasifikasikan sebagai berpotensi berbahaya untuk bumi.
Phaethon adalah target dari Demonstrasi dan Eksperimen Teknologi Antariksa JAXA untuk perjalanan Antarplanet dengan misi Phaethon fLyby and dUst Science (DESTINY+), yang saat ini dijadwalkan untuk diluncurkan pada tahun 2024, dan terbang lintas Phaethon pada tahun 2028. Ukuran, bentuk, dan periode rotasi Phaethon adalah dipelajari untuk mendukung misi DESTINY+.
"Saya menyadari ini dapat dijelaskan dengan Periode rotasi Phaethon sedikit berubah pada beberapa waktu sebelum pengamatan 2021, mungkin dari aktivitas mirip komet ketika mendekati perihelion pada Desember 2020." ujarnya.
Marshal menemukan bahwa data antara 1989 dan 2021 dapat dicocokkan dengan model dengan percepatan rotasi konstan. Pengukuran berarti bahwa orientasi asteroid dapat diprediksi secara akurat selama terbang lintas yang direncanakan oleh DESTINY+.
Untuk mendukung misi DESTINY+, yang dijadwalkan diluncurkan pada 2024 dan terbang dengan Phaethon pada 2028, ilmuwan planet Arecibo Sean Marshall memimpin upaya untuk menggunakan data pengamatan ini untuk menentukan ukuran, bentuk, dan status rotasi Phaethon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
- Jaksa Umumkan Tersangka Baru dalam Kasus Perampokan Museum Louvre
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
Advertisement
Tren Event Sport Tourism Tingkatkan Pergerakan Wisatawan di DIY
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Kurangi Sampah Plastik, Warga Purwokinanti Diberi Kantong Belanja
- KAI Akan Gunakan Teknologi Drone Frogs untuk Kebersihan Kereta Api
- Top Ten News Harianjogja.com Minggu 2 November 2025
- Sebelum Manggung, Rose BLACPINK Pilih Menu Makan Nasi Goreng
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24, 2 November
- Raja Keraton Surakarta Hadiningrat Paku Buwono XIII Wafat Hari Ini
- Barcelona Vs Elche, Lewandowski dan Olmo Bisa Dimainkan
Advertisement
Advertisement



