Advertisement

Apes, Ketua RT di Klaten Dibacok Warganya

Taufik Sidik Prakoso
Senin, 26 September 2022 - 15:37 WIB
Jumali
Apes, Ketua RT di Klaten Dibacok Warganya Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KLATEN — Seorang ketua RT di wilayah Desa Trasan, Kecamatan Juwiring, Klaten menjadi korban penganiayaan oleh warganya sendiri. Belum diketahui secara jelas penyebab penganiayaan tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi Minggu (25/9/2022) sekitar pukul 13.15 WIB. Korban bernama Murdiyo, 48. Pelaku bernama Sulton Abdul Malik, 42.

Advertisement

Rumah korban dan pelaku berhadapan. Murdiyo merupakan ketua RT kampung setempat.

Sebelumnya, pelaku keluar rumah dengan membawa gobang. Saat keluar rumah, pelaku melihat korban sedang jongkok merawat sayuran di depan rumahnya. Pelaku langsung membacok korban hingga terluka pada bagian kepala.

Warga yang melihat kejadian itu lantas menolong korban dan membawanya ke rumah sakit. Sementara, pelaku pulang ke rumahnya dan bersembunyi di dalam rumah dengan posisi masih memegang senjata tajam.

Setelah dibujuk oleh personel Polsek Juwiring, pelaku melempar senjata tajam dan menyerahkan diri. Pelaku langsung dibawa ke Polres Klaten untuk menghindari amuk massa. Sementara, korban mengalami luka pada kepala, dada, dan jari.

Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, melalui Kapolsek Juwiring, AKP Sumardi, mengatakan pelaku menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Klaten. Polisi belum bisa menyimpulkan alasan pelaku melakukan penganiayaan.

“Motifnya apa masih didalami di Satreskrim Polres Klaten. Saat ini pelaku ditahan di Polres Klaten,” kata dia, Senin (26/9/2022).

Sebelumnya, tidak ada cekcok antara pelaku dan korban. Terkait kondisi kejiwaan pelaku, Kapolsek menjelaskan masih perlu dilakukan observasi dari rumah sakit jiwa guna memastikan kondisi kejiwaan pelaku.

Namun, pelaku selama ini belum pernah memiliki catatan mengalami gangguan kejiwaan.

“Entah ada permasalahannya apa sehingga pelaku menganiaya korban. Ini masih didalami,” kata dia.

Kepala Desa (Kades) Trasan, Riyadi, membenarkan kejadian tersebut. Korban merupakan ketua RT setempat. Aksi penganiayaan yang dilakukan pelaku tak ada kaitannya dengan bantuan sosial.

“Tidak ada kaitannya dengan Bansos. Keluarganya itu juga dapat Bansos. Bahkan kemarin saat desa mengadakan jambanisasi, keluarganya [pelaku] dibuatkan. Saat itu petugas dimarah-marahi oleh pelaku. Petugas itu perangkat desa,” kata Riyadi.

Riyadi mengatakan pelaku selama ini bekerja serabutan. Pelaku disebut-sebut kerap mengamuk keluarganya.

Pelaku beberapa kali membuat ulah di kampung. Riyadi mencontohkan saat diadakan lomba K3. Tanaman yang sudah ditata di wilayah RT setempat dirusak oleh pelaku.

Pelaku pernah diberi peringatan oleh Riyadi agar tak mengulangi perbuatannya yang meresahkan warga. Riyadi mengatakan segera menggelar pertemuan dengan ketua RT dan RW di Trasan untuk membahas kejadian tersebut.

“Dengan kejadian kemarin, kami akan diskusikan dengan ketua RT dan RW. Kami mencari solusi terbaik. Kami prihatin dengan keluarganya. Orang tua dan istrinya yang masuk keluarga kurang mampu tetapi pelaku ini kerap membuat ulah,” jelas dia.

Riyadi menuturkan peristiwa pembacokan itu terjadi saat korban sedang menanam sayuran di depan rumah. Penanaman itu dimaksudkan untuk membuat warung hidup di sepanjang jalan kampung terutama di sekitar rumah keluarga korban. Saat menata tanaman itu, korban tiba-tiba diserang dari belakang oleh pelaku.

Terkait kondisi korban, Riyadi menjelaskan korban masih menjalani perawatan di rumah sakit. Informasi yang dia terima dari keluarga, korban akan menjalani tindakan operasi pada bagian kepala pada Senin siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA, Bantul, Sleman dan Sekitarnya

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement