Advertisement
Apes, Ketua RT di Klaten Dibacok Warganya

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN — Seorang ketua RT di wilayah Desa Trasan, Kecamatan Juwiring, Klaten menjadi korban penganiayaan oleh warganya sendiri. Belum diketahui secara jelas penyebab penganiayaan tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi Minggu (25/9/2022) sekitar pukul 13.15 WIB. Korban bernama Murdiyo, 48. Pelaku bernama Sulton Abdul Malik, 42.
Advertisement
Rumah korban dan pelaku berhadapan. Murdiyo merupakan ketua RT kampung setempat.
Sebelumnya, pelaku keluar rumah dengan membawa gobang. Saat keluar rumah, pelaku melihat korban sedang jongkok merawat sayuran di depan rumahnya. Pelaku langsung membacok korban hingga terluka pada bagian kepala.
Warga yang melihat kejadian itu lantas menolong korban dan membawanya ke rumah sakit. Sementara, pelaku pulang ke rumahnya dan bersembunyi di dalam rumah dengan posisi masih memegang senjata tajam.
Setelah dibujuk oleh personel Polsek Juwiring, pelaku melempar senjata tajam dan menyerahkan diri. Pelaku langsung dibawa ke Polres Klaten untuk menghindari amuk massa. Sementara, korban mengalami luka pada kepala, dada, dan jari.
Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, melalui Kapolsek Juwiring, AKP Sumardi, mengatakan pelaku menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Klaten. Polisi belum bisa menyimpulkan alasan pelaku melakukan penganiayaan.
“Motifnya apa masih didalami di Satreskrim Polres Klaten. Saat ini pelaku ditahan di Polres Klaten,” kata dia, Senin (26/9/2022).
Sebelumnya, tidak ada cekcok antara pelaku dan korban. Terkait kondisi kejiwaan pelaku, Kapolsek menjelaskan masih perlu dilakukan observasi dari rumah sakit jiwa guna memastikan kondisi kejiwaan pelaku.
Namun, pelaku selama ini belum pernah memiliki catatan mengalami gangguan kejiwaan.
“Entah ada permasalahannya apa sehingga pelaku menganiaya korban. Ini masih didalami,” kata dia.
Kepala Desa (Kades) Trasan, Riyadi, membenarkan kejadian tersebut. Korban merupakan ketua RT setempat. Aksi penganiayaan yang dilakukan pelaku tak ada kaitannya dengan bantuan sosial.
“Tidak ada kaitannya dengan Bansos. Keluarganya itu juga dapat Bansos. Bahkan kemarin saat desa mengadakan jambanisasi, keluarganya [pelaku] dibuatkan. Saat itu petugas dimarah-marahi oleh pelaku. Petugas itu perangkat desa,” kata Riyadi.
Riyadi mengatakan pelaku selama ini bekerja serabutan. Pelaku disebut-sebut kerap mengamuk keluarganya.
Pelaku beberapa kali membuat ulah di kampung. Riyadi mencontohkan saat diadakan lomba K3. Tanaman yang sudah ditata di wilayah RT setempat dirusak oleh pelaku.
Pelaku pernah diberi peringatan oleh Riyadi agar tak mengulangi perbuatannya yang meresahkan warga. Riyadi mengatakan segera menggelar pertemuan dengan ketua RT dan RW di Trasan untuk membahas kejadian tersebut.
“Dengan kejadian kemarin, kami akan diskusikan dengan ketua RT dan RW. Kami mencari solusi terbaik. Kami prihatin dengan keluarganya. Orang tua dan istrinya yang masuk keluarga kurang mampu tetapi pelaku ini kerap membuat ulah,” jelas dia.
Riyadi menuturkan peristiwa pembacokan itu terjadi saat korban sedang menanam sayuran di depan rumah. Penanaman itu dimaksudkan untuk membuat warung hidup di sepanjang jalan kampung terutama di sekitar rumah keluarga korban. Saat menata tanaman itu, korban tiba-tiba diserang dari belakang oleh pelaku.
Terkait kondisi korban, Riyadi menjelaskan korban masih menjalani perawatan di rumah sakit. Informasi yang dia terima dari keluarga, korban akan menjalani tindakan operasi pada bagian kepala pada Senin siang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
- KPK Panggil Pihak Swasta Terkait Suap Pengadaan Barang di MPR RI
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
Advertisement
Advertisement