Advertisement
Kapal Migran Dikabarkan Terbalik di Lepas Pantai Suriah, 61 Orang Tewas
Kapal Migran Terbalik di Lepas Pantai Suriah, 61 Orang Tewas - Al/Jazeera
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kecelakaan kapal terbalik di lepas pantai Suriah menewaskan sedikitnya 61 orang yang merupakan migran dan pengungsi. Kabar nahas itu disampaikan oleh pemerintah Suriah dan Lebanon.
Kementerian Transportasi Suriah menyampaikan, kapal itu berangkat dari wilayah Minyeh di bagain utara Lebanon pada Selasa dengan jumlah penumpang antara 120 hingga 150 orang.
Advertisement
Samer Qubrusli, Direktur Jenderal pelabuhan Suriah mengatakan bahwa operasi pencarian sedang berlangsung pada hari ini, Jumat (23/9/2022). Dia sebelumnya mengatakan bahwa gelombang laut dan angin kencang membuat operasi penyelamatan menjadi sulit.
Insiden tersebut adalah salah satu yang paling mematikan sejak lonjakan jumlah orang Lebanon, Suriah, dan Palestina yang mencoba melarikan diri pascakrisis melalui laut ke Eropa.
Di Lebanon, puluhan ribu orang kehilangan pekerjaan dan nilai tukar Pound Lebanon turun lebih dari 90 persen sehingga menurunkan daya beli ribuan masyarakat yang kini hidup dalam kemiskinan ekstrem.
BACA JUGA: Curhat Warga Terdampak Tol Jogja: Terima Duit Berkali Lipat, Penduduk Lama Makin Untung
Gubernur Abdulhalim Khalil dilaporkan telah mengunjungi para korban di rumah sakit seperti dikutip Aljazeera.com, Jumat (23/9/2022). Namun, belum diketahui secara pasti jumlah banyak orang yang berada di kapal dan ke mana mereka menuju dan penjaga pantai masih mencari mayat.
Media pemerintah mengatakan bahwa kapal itu membawa orang-orang dari berbagai negara. Ribuan warga Lebanon, Suriah, dan Palestina telah meninggalkan Lebanon dengan kapal selama beberapa bulan terakhir untuk mencari peluang yang lebih baik di Eropa.
Libanon memiliki populasi enam juta jiwa, termasuk satu juta pengungsi Suriah. Negara itu berada dalam cengkeraman krisis ekonomi yang parah sejak akhir 2019 dan membuat lebih dari tiga perempat populasinya berada dalam kemiskinan.
Pada bulan April, sebuah kapal yang membawa belasan orang Lebanon, Suriah, dan Palestina dan mencoba bermigrasi melalui laut ke Italia, terpaksa turun lebih dari 5 kilometer (3 mil) dari pelabuhan Tripoli akibat konfrontasi dengan angkatan laut Lebanon. Puluhan orang tewas dalam insiden tersebut.
Para migran telah meninggalkan negara itu dari pantai utara Lebanon yang merupakan wilayah paling miskin di negara kecil itu.
Pada Kamis, para pejabat Libanon mengatakan pasukan angkatan laut menyelamatkan sebuah kapal yang membawa 55 migran dan pengungsi setelah menghadapi masalah teknis 11 kilometer (6 mil laut) di lepas pantai wilayah utara Akkar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Kronologi Kebakaran Asrama MAN 2 Jogja, Diduga Korsleting Listrik
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Libur Sekolah, Siswa Bantul Tetap Terapkan 7 Kebiasaan Baik
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Minggu 21 Desember
- Pakar UMY Tekankan Peran LKM Jaga Perputaran Ekonomi Desa
- Harga Emas Pegadaian Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Penumpang KAI Daop 6 Capai 46.602 di Hari Ketiga Nataru
- Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 1,2 Kilometer
- BNPB: Banjir Bandang Guci Tegal Belum Ada Korban Jiwa
Advertisement
Advertisement



