Advertisement
Tarif Sudah Naik, Banyak Pengguna Ojek Online Bakal Kembali Naik Motor Pribadi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pengguna ojek online atau ojol kemungkinan besar bakal beralih menggunakan motor pribadi setelah tarif ojol naik.
Pakar Transportasi Publik Yayat Supriyatna menilai penggunaan motor pribadi dengan jarak yang sama dianggap lebih hemat dibandingkan dengan naik ojol. Ini juga memicu kenaikan pembelian motor bekas.
"Masyarakat akan lebih banyak pindah ke sepeda motor, mengingat mahalnya biaya hidup tetapi gaji atau pendapatan juga tidak naik," ujarnya, Minggu (11/9/2022).
Sebagai contohya, Yayat menuturkan dengan membayar BBM Rp10.000 pengguna motor pribadi bisa menggunakannya untuk bepergian hingga 4 hari tergantung jarak. Berbeda jauh dengan kemungkinan untuk tarif ojol yang dengan harga Rp10.000 hanya dapat digunakan untuk sekali perjalanan.
Bahkan, hematnya penggunaaan sepeda motor dengan biaya BBM per liter untuk jarak maksimal yang ditempuh juga tidak bisa menyamai untuk penggunaan angkutan umum lainnya seperti angkot.
Menurutnya, dengan tingginya potensi pergeseran ke penggunaan sepeda motor, dia mewaspadai bahwa konsekuensinya adalah tingkat kemacetan di jalan pun semakin tinggi.
Berdasarkan survei yang dirilis oleh Polling institute, jika kenaikan tarif ojol diberlakukan, opsi utama sebagai respons pengguna yaitu tetap menggunakan ojol sebagaimana biasanya sebesar 29,1 persen, menyusul di bawahnya adalah menggunakan motor sendiri 26,6 persen antara menggunakan ojol/motor sendiri 14 persen, menggunakan motor sendiri/angkutan umum 5,3 persen atau menggunakan angkutan umum 5,3 persen. Selebihnya opsi lain, adalah masing-masing kurang dari 4 persen.
Analis Polling Institute Kennedy Muslim menjabarkan kelompok laki-laki, usia lebih muda, kalangan pegawai pemerintahan, guru/dosen dan pelajar/mahasiswa cenderung menggunakan motor pribadi jika tarif ojol dinaikkan.
BACA JUGA: Tarif Terbaru Ojek Online Jogja dan Sekitarnya pada September 2022
Sementara kelompok perempuan, usia lebih tua, kalangan wiraswasta, ibu rumah tangga dan profesi lainnya, cenderung lebih banyak tetap menggunakan ojol.
Populasi survei ini adalah setiap warga yang berumur 17 tahun, atau lebih, atau sudah menikah dan merupakan pengguna ojek online yang pernah bepergian minimal satu hari dalam seminggu terakhir (atau mitra driver) (Go-ride, Grab-Bike, Maxim-Bike, atau ojek online lainnya yang berbasis aplikasi).
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI-Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kaesang: Saya Siap untuk Hadir menjadi Depok Pertama
- Asteroid Berbahaya Berukuran Raksasa Mendekati Bumi Pekan Depan
- Pemerintah Belum Tentukan Penyelenggara Bursa Karbon, Ini Saran Pengamat
- Mayat Terbungkus Plastik di Bandung Merupakan Korban Pembunuhan
- YIA Xpress Kereta Cepat ke YIA, Cek Jadwal dan Harga Tiketnya
Advertisement

Kelurahan Sidoarum Dikukuhkan sebagai Rintisan Desa Budaya di Sleman
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Waligereja Indonesia dan PP Muhammadiyah Sepakat Jadikan Agama Sebagai Kanopi Suci
- Menteri PUPR: IKN Dibangun dengan Panduan Visi Smart Forest City
- Panggil Prabowo ke Istana, Jokowi Bakal Ungkap Proposal Menhan Terkait Rusia-Ukraina
- Lima Bulan, KPK Kembalikan Aset Negara Rp154,1 Miliar
- Ganjar Pranowo Optimistis Bisa Menang Satu Putaran
- Dukung Pemerintah Perpanjang Masa Jabatan Pimpinan KPK, Politisi Demokrat: Sesuai Putusan Mk
- Saat Kondisi El Nino, Kutu Daun Jadi Hama Berbahaya
Advertisement
Advertisement