Advertisement
Yakin Tak Ada Penyiksaan, Komnas HAM Tak Heran Hasil Autopsi Ulang Brigadir J
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengaku tak heran jika hasil autopsi ulang jenazah Brigadir Yosua alias Brigadir J tak mengindikasikan adanya unsur penyiksaan.
"Saya kira tidak ada yang mengherankan buat kami ketika hasilnya [autopsi ulang] memang semata-mata itu hasil kematian karena tembakan," ujar Taufan kepada awak media di Gedung Nusantara II DPR setelah Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III, Senin (22/8/2022) malam.
Advertisement
Dia mengatakan bahwa sejak hasil autopsi pertama, dirinya yakin tak ada penyiksaan terhadap Brigadir J. Taufan menyayangkan banyak yang masyarakat yang meragukan kerja ahli forensik di autopsi pertama.
"Saya kan dari awal bilang gitu [tidak ada penyiksaan], tapi kan publik mempunyai suara meragukan hasil autopsi pertama. Ya kita legowo lah, kita tunggu, sekarang kita lihat hasil autopsi kedua apa? Sama kan seperti hasil autopsi pertama," lanjutnya.
Taufan menambahkan, sebaiknya nama-nama dokter forensik yang melakukan autopsi pertama segera dipulihkan. Menurutnya, mereka telah dijatuhi tuduhan yang tak adil.
Bahkan, dia mengungkapkan bahwa para dokter forensik tersebut sempat menangis karena tuduhan yang mereka terima.
"Jadi saya kira nama-nama dokter forensik itu juga harus kita pulihkan itu karena tuduhan menurut saya. Tidak sehat buat mereka, mereka nangis di depan saya," ungkap Taufan.
Meski begitu, Taufan tetap memaklumi tindakan masyarakat yang meragukan hasil autopsi sebab hanya ingin memastikan keadilan dari kematian Brigadir J.
"Kita hormati semua, dalam langkah mencari keadilan yang sesungguhnya itu nggak apa-apa," jelas Taufan.
Sebelumnya, Persatuan Dokter Forensi Indonesia (PDFI) telah menyarahkan hasil autopsi ulang Brigadir J kepada pihak kepolisian pada hari ini, Senin (22/8/2022).
BACA JUGA: Janda Usia Sekolah Meningkat akibat Perceraian, Ini Penyebabnya
Ketua Tim Dokter Forensik Gabungan Ade Firmansyah mengatakan bahwa hasil otopsi menunjukan tidak ada tanda-tanda kekerasan selain tembakan senjata api.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan selain kekerasan senjata api," kata Ade Firmansyah di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Senin (22/8/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
Advertisement
Advertisement