Gerindra-PKB Deklarasi Koalisi Pilpres 2024, Begini Respons PDIP

Advertisement
Harianjogja.com, MEDAN - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons koalisi Partai Gerindra dan PKB untuk Pilpres 2024, Sabtu (13/8/2022).
Menurut Hasto, PDIP belum memiliki calon presiden (capres). Saat ini, menurutnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri masih menggembleng para kadernya.
“Untuk Pilpres, semua baru digembleng Ibu Megawati. Kan pendaftaran capres masih Agustus tahun depan,” jawab Hasto di sela pembukaan Banteng and Night Run di Kota Medan, Sumatra Utara, Sabtu (13/8/2022).
Dikatakan, PDIP memiliki banyak kader pemimpin yang dipersiapkan dengan sebaik-baiknya melalui sekolah partai, dan diberikan pendampingan ketika menjadi kepala daerah oleh kepala daerah yang sudah berhasil.
Dia mencontohkan Abdullah Azwar Anas, mantan Bupati Banyuwangi, yang kini adalah Kepala LKPP.
BACA JUGA: Putri Sambo Terancam Penjara 4 Tahun, Ini Pasal yang Bisa Menjeratnya
Sukses di Banyuwangi, Anas didatangkan untuk bisa mendampingin Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan, sehingga Kota Medan bisa bergerak lebih cepat lagi dalam membangun, dengan menyerap keberhasilan kepala daerah PDIP di daerah lainnya.
PDIP, ujarnya, rutin melakukan upgrading para kepala daerah di sekolah partai.
Beberapa waktu lalu seluruh kepala daerah PDIP dikumpulkan. Pada agenda itu, berbagai kebijakan seperti anggaran prorakyat, menciptakan lapangan kerja di tengah pandemi Covid-19 diajarkan.
“Termasuk menciptakan taman-taman kota agar menjaga lingkungan menjadi asri, bersih, dan enak dipandang. Karena kehadiran ruang publik di kota itu sangat penting bagi rakyat untuk bisa berdialog,” tambah Hasto.
Sebelumnya, Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendeklarasikan koalisi bersama untuk Pemilu 2024 pada hari ini, Sabtu (13/8/2022).
Saat deklarasi, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menandatangani piagam kerja sama antarkedua partai.
Gerindra dan PKB telah menyetujui lima poin kesepakatan koalisi untuk Pemilu 2024:
1. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkesinambungan Gerindra dan PKB bekerja sama dalam pemilu serentak tahun 2024.
2. Kerja sama Gerindra dan PKB didasarkan pada visi bersama agar terjadi percepatan pembangunan untuk Indonesia secara berdaulat adil makmur sejahtera dan aktif mendorong terciptanya perdamaian dunia.
3. Kerja sama Gerindra dan PKB dilatarbelakangi keinginan untuk menyatukan dua kekuatan besar di Indonesia yakni nasionalis dan religius untuk menghindari polarisasi masyarakat pada pemilu 2024 dan dapat membuka koalisi dengan parpol lain atas persetujuan kedua belah pihak.
4. Calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung oleh kerja sama parpol Gerindra dan PKB akan ditentukan secara bersama-sama oleh ketua dewan pembina/Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar.
5. Kesepakatan kerja sama partai Gerindra dan PKB ditindaklanjuti dengan kerja politik bersama untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang disepakati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kabareskrim Polri Tak Lapor LHKPN sejak 2017, KPK: Nanti Kami Cek
- Deretan Negara dengan Durasi Puasa Terpendek di Dunia: Ada Indonesia
- Mayat Membusuk di Plafon Rumah Kosong Gemparkan Warga Semarang
- Besaran Pesangon Karyawan PHK dan Pensiun Sesuai UU Cipta Kerja
- Bacaan Niat Puasa Ramadan Dalam Versi Arab dan Latin
Advertisement

Jam Kerja Pegawai Gunungkidul Dipangkas Selama Ramadan, Jumat Sampai Jam 11.00 WIB
Advertisement

Ingin Buka Puasa di Hotel? Ini 3 Rekomendasi Tempat di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ini 10 Amalan Terbaik Wajib Diketahui Bagi yang Berpuasa Ramadan
- PPATK Pastikan Dokumen Diberikan ke Kemenkeu Terkait TPPU
- Saling Klaim! Ribuan Pasukan Rusia dan Ukraina Tewas dalam Sehari
- Catat! Ini Kerugian Buruh Jika UU Cipta Kerja Diberlakukan
- Pesawat Super Air Jet AC Mati, Penumpang Bali-Jakarta Basah Kuyup
- Mendag Zulhas Sebut Harga Pangan Masih di Awal Ramadan
- Jokowi Larang ASN hingga TNI Gelar Buka Puasa Bersama, Ini Alasannya
Advertisement