Advertisement
Kasus Covid-19 di Jogja Naik Lagi, Begini Tanggapan Sultan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyatakan pentingnya booster seiring meningkatkan kasus Covid-19. Sultan mengatakan meski terjadi kenaikan namun sebagian besar menjalani isolasi mandiri sehingga tidak tergolong berat.
“Mau apa lagi biarpun naik kasusnya tetapi relatif rendah yang di rumah sakit, berarti mereka berada isolasi di rumah, ya harapan saya tiga sampai lima hari sembuh. Hanya batuk pilek saja,” kata Sultan di Kepatihan, Kamis (21/7/2022).
Advertisement
HB X mengingatkan pentingnya masyarakat melakukan booster meski sebenarnya agak susah meminta masyarakat untuk segera melakukan booster. Karena sebagian besar menganggap cukup melakukan vaksinasi dua dosis. Akan tetapi karena pemerintah berniat untuk mensukseskan booster maka sudah seharusnya masyarakat mengikutinya demi menambah imunitas dan mengurangi tingkat keparahan ketika terinfeksi.
“Tanpa booster tidak punya aktivitas tidak hanya keluar negeri, tetapi di dalam negeri pun diatur. Supaya masyarakat mau booster, karena kita tidak tahu memang imunitas itu baru kita rasakan kalau kita merasa sehat. Dalam arti tidak terkena [terinfeksi], tetapi tidak bisa diyakini bahwa tidak terkena, jadi membangun imunitas baru kita rasakan kalau kita diserang flu tetapi tidak jadi flu, baru kelihatan bahwa dirinya punya imunitas,” ucapnya.
BACA JUGA: Bupati Kulonprogo: Utara Masa Lalu, Pansela DIY Masa Depan
Masyarakat sebagian besar baru merasa harus berobat seperti melakukan vaksinasi ketika mereka telah merasakan sakit, sehingga merasa butuh untuk menambah imunitas. Oleh karena itu, kondisi saat ini kemauan masyarakat untuk melakukan booster menjadi harapan besar banyak pihak terutama masyarakat.
“Tetapi kalau terjadi sesuatu akhirnya sakit berarti berobat jadi perlu, akhirnya booster baru dianggap penting meningkatkan imunitas. Kita sudah sosialisasi. Sekarang tinggal publik sendiri bagaimana punya kemauan kalau menganggap anak muda nanti kan hanya pilek saja toh lima hari sembuh, ini yang susah begini ini, jelaskan tidak akan mendatangi tempat booster,” katanya.
Meski kasus mengalami kenaikan namun Sultan memastikan belum akan melakukan evaluasi terkait pembelajaran tatap muka di sekolah. Oleh karena itu PTM di sekolah tetap berjalan seperti biasa dengan menerapkan prokes.
“Enggak [ada evaluasi] dalam arti ini kan sudah dua tahun lebih ya kan mau sosialisasi apa lagi, mosok sudah dua tahun tidak tahu, mestinya tahu kalau tetap menjaga imunitas, ada booster, mesti tahu. Hanya masalahnya mampu meluangkan waktu atau tidak untuk booster itu saja, hanya kemauan, ada atau tidak,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Bantul Lakukan Pemasangan Elektrifikasi Pertanian di 101 Titik Lahan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
- Sering Lakukan Kekerasan Terhadap Warga Sipil, KKB Papua Enos Tipagau Ditembak Mati
- Siswa Sekolah Rakyat Akan Jalani Masa Orientasi 14 Juli 2025
- Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara Masih Menunggu Izin Penetapan Lokasi
- Kejaksaan Agung Kini Bisa Menyadap Ponsel Warga
- Kemensos: Dapur dan Asrama Sekolah Rakyat Mulai Dioperasikan Juli 2025
- Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya Lakukan Tabur Bunga di Selat Bali
Advertisement
Advertisement