Advertisement
Perang Rusia Vs Ukraina: Ngeri! Mayat Membusuk di Jalan, Kolera dan Disentri Mewabah di Mariupol

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Wali Kota Mariupol Vadym Boichenko mengatakan, bahwa penyakit infeksi disentri dan kolera mewabah di kota itu, dan invasi Rusia telah merenggut nyawa 20 ribu penduduk.
Akibat serangan pasukan Rusia, sistem sanitasi rusak dan mayat membusuk di jalan-jalan.
Advertisement
"Ada wabah disentri dan kolera ... Perang telah menelan korban 20.000 penduduk ... sayangnya, dengan wabah infeksi ini, akan merenggut ribuan jiwa lagi di Mariupol," katanya kepada televisi nasional dikutip dari Antara, Sabtu (11/6/2022).
Dia meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Internasional Palang Merah untuk bekerja membangun koridor kemanusiaan untuk memungkinkan penduduk yang tersisa meninggalkan kota, yang sekarang berada di bawah kendali Rusia.
Dalam gambaran dampak perang yang lebih luas, Badan pangan PBB mengatakan pengurangan ekspor gandum dan komoditas makanan lainnya dari Ukraina dan Rusia dapat menimbulkan kelaparan kronis bagi lebih dari 19 juta orang secara global selama tahun depan.
Presiden Volodymyr Zelenskiyy menyerukan agar Ukraina dimasukkan sebagai bagian dari Barat, dengan jaminan yang mengikat untuk perlindungannya.
Dia juga meminta Uni Eropa agar menerima Ukraina sebagai calon anggota dan mengatakan pada konferensi di Kopenhagen melalui videolink: "Uni Eropa dapat mengambil langkah bersejarah yang akan membuktikan bahwa kata-kata tentang orang-orang Ukraina sebagai keluarga Eropa bukan hanya terbatas kata-kata."
Perang di timur, di mana Rusia memusatkan perhatiannya, sekarang menjadi pusat pertempuran artileri di mana Kyiv mengalami kesulitan untuk mempertahankan diri, kata para pejabat Ukraina.
Kondisi dapat dibalikkan hanya jika Barat memenuhi janji untuk mengirim persenjataan yang lebih banyak dan lebih baik termasuk sistem roket yang telah dijanjikan Washington dan negara lainnya.
BACA JUGA: Buntut Kasus Suap, Izin Hotel Besar Kini Dibidik Pemkot Jogja untuk Ditelusuri
Pemerintah Ukraina meminta lebih banyak bantuan dari Barat dengan memohon pengiriman senjata yang lebih cepat untuk menahan serbuan pasukan Rusia yang bersenjata lebih baik.
Ukraina juga meminta bantuan kemanusiaan guna memerangi penyakit mematikan.
Di Sievierodonetsk, kota kecil yang menjadi fokus serangan Rusia di Ukraina timur dan salah satu titik paling sengit dalam perang memasuki bulan keempat, pertempuran hebat terus terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ledakan di Cengkareng, Mabes Polri Terjunkan Tim Puslabfor
- Wakil Kepala BGN Ingatkan Program MBG Jangan Berorientasi Bisnis
- Cuaca di Sebagian Besar Wilayah Indonesia Hari Ini Hujan Ringan
- Pemerintah Bakal Bangun Enam Pusat Perawatan Pesawat Udara Terpadu
- 2.039 Kios Lakukan Kecurangan Penjualan Pupuk, Begini Respons Mentan
Advertisement

Gunungkidul Kembangkan Budidaya Lele dan Ayam Petelur, Ini Tujuannya
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Sinar Jaya Malioboro ke Parangtritis Rabu 15 Oktober 2025
- Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Rabu 15 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling Polda DIY Rabu 15 Oktober 2025
- Jadwal DAMRI Rabu 15 Oktober 2025, Bandara YIA ke Jogja
- Serapan Anggaran BGN hingga Kementerian PU Masih Rendah
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Rabu 15 Oktober 2025
- Jadwal Kereta Bandara YIA Rabu 15 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement