Advertisement
Fantastis! Kerusakan Infrastruktur Ukraina Akibat Invasi Rusia Tembus Rp900 Triliun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kerusakan infrastruktur di Kyiv, Ukraina akibat invasi Rusia mencapai sekitar US$63 miliar atau sekitar Rp904 triliun (dengan kurs RP14.354 per dolar).
Perkiraan tersebut disampaikan oleh pakar asal Ukraina seperti dilansir dari BBC.com pada Senin (28/3/2022).
Advertisement
Kerusakan tersebut merupakan tantangan besar bagi Ukraina, salah satu negara termiskin di Eropa. Menurut data Bank Dunia, kerugian ini setara dengan lebih dari sepertiga produk domestik bruto (PDB) Ukraina sebesar US$155 miliar atau sekitar Rp2,2 kuadriliun pada 2020.
Menurut sebuah laporan baru oleh Sekolah Ekonomi Kyiv, sejak awal perang Rusia vs Ukraina pada 24 Februari 2022, tercatat kerusakan infrastruktur Ukraina mencapai US$62,88 miliar Rp900 triliun. Adapun, estimasi kerusakan bertambah US$3,5 miliar dari angka itu terjadi pekan lalu.
BACA JUGA: Harga Gorengan di Bantul Ikut Naik Gara-Gara Migor
Seperti diketahui, sudah sebulan lebih tentara Rusia menyerang Ukraina. Kehancuran di lapangan sudah dipastikan akibat serangan militer dengan puing-puing terlihat sejauh mata memandang.
Tidak hanya prasarana transportasi dan perlintasan bagi warga sipil, tempat tinggal warga pun terkena serangan rudal dan misil milik Rusia. Selain itu, fasilitas umum masyarakat, seperti gedung pemerintahan bahkan rumah sakit, juga menjadi sasaran serangan militer Rusia.
Para ahli Ukraina menghitung bahwa lebih dari 8.000 jalan, 260 jembatan, dan 4.431 tempat tinggal telah direbut dan dilenyapkan oleh serangan militer Rusia.
Sementara itu, 92 pabrik atau perusahaan, 378 lembaga pendidikan, 138 fasilitas kesehatan, 2 pelabuhan, 12 bandara sipil dan militer, serta 8 pembangkit listrik, termasuk pembangkit nuklir telah rusak, disita, atau dihancurkan oleh tentara Rusia.
Perkiraan tersebut didasarkan pada kerusakan yang terjadi pada infrastruktur fisik di Ukraina dan tidak menilai kerugian ekonomi total, termasuk dari penutupan bisnis, kehilangan pekerjaan, pembatalan investasi, dan faktor lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
- Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook, Perwakilan google Penuhi Panggilan Penyidik Kejagung
- Polisi tangkap Seorang Artis Sinetron Terkait Kasus Pemerasan
- Gunung Semeru Kembali Meletus, Tinggi Letusan 1 Kilometer
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
Advertisement

Ini Alasan Tetap Menempel Kartu E-Toll Saat Melewati Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan yang Digratiskan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Buntut Putusan MK Soal Pemilu dan Pilkada, DPR Bantah Ada Perdebatan
- Serapan Anggaran Makan Bergizi Gratis Hanya 7 Persen, Ini Alasan Badan Gizi Nasional
- Pemerintah Akan Gunakan Teknologi AI untuk Pemetaan Potensi Siswa Sekolah Rakyat
- Lawatan Presiden Prabowo ke Arab Saudi untuk Bahas Kampung Haji hingga Konflik Timur Tengah
- Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
- Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Kepulauan Tokara Jepang
- Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement
Advertisement