Advertisement
Bos-Bos Minyak Goreng Merupakan Sekelompok Orang Terkaya di Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -Kelangkaan minyak goreng di Tanah Air belakangan ini menyorot nama-nama besar siapa bos produsen minyak sawit di Indonesia. Para bos besar ini diketahui merupakan orang-ornag terkaya di Indonesia.
Isu kelangkaan minyak goreng di pasar ritel menghiasi media massa di Tanah Air. Setelah pemerintah memutuskan kebijakan untuk melepas harga eceran tertinggi (HET) sesuai harga pasar, masyarakat pun mengeluhkan kenaikan harga yang cukup dratis. Namun, tak banyak publik tahu nama-nama besar pengusaha di balik sejumlah merk terkenal minyak goreng di Indonesia.
Advertisement
Permasalahan minyak goreng ini menjadi isu nasional yang mendapat sorotan karena Indonesia merupakan produsen terbesar minyak kelapa sawit atau crude palm oil di dunia. Namun, harus menanggung kelangkaan di level konsumen dalam negeri.
Sementara itu, sebagai penghasil CPO terbesar, Indonesia banyak mencatat orang kaya yang berkecimpung di bisnis ini. Berikut beberapa nama-namanya:
1. Keluarga Widjaja
Keluarga Widjaja tersohor melalui Sinar Mas Group. Anak-anak Eka Tjipta Widjaja ini memiliki perusahaan produsen minyak goreng terbesar di Indonesia, Filma. Dalam laporan Forbes, diperkirakan bahwa Keluarga Widjaya memiliki kekayaan mencapai US$ 9,7 miliar atau sekitar Rp138,71 triliun.
BACA JUGA: Bos Binomo Diduga Ada di Karibia
Adapun, dengan total kekayaan tersebut, Forbes menobatkan keluarga ini sebagai orang terkaya nomor dua di Tanah Air pada akhir tahun lalu.
2. Anthony Salim
Selanjutnya, ada Anthony Salim yang merupakan bos dari Grup Salim dan salah satu orang terkaya di Indonesia. Anthony Salim yang juga pemilik Indofood ini memiliki bisnis minyak goreng melalui Indofood Agri Resources Ltd.
Dalam laporan Forbes, kekayaan Anthony Salim diperkirakan mencapai US$ 8,5 miliar atau sekitar Rp121,55 triliun. Dia menempati peringkat ketiga sebagai orang terkaya di Indonesia.
3. Bachtiar Karim
Bachtiar Karim adalah bos Grup Musim Mas dan memiliki bisnis sawit terbesar di Indonesia. Perusahaan milik Bahtiar Karim memproduksi beberapa merek minyak goreng, salah satunya adalah Sunco. Bachtiar adalah anak sulung dari empat anak Anwar Karim.
Menurut Forbes, kekayaannya diperkirakan mencapai US$3,5 miliar atau sekitar Rp 50 triliun. Bachtiar Karim pun menjadi orang terkaya kesepuluh di Indonesia.
4. Martuar Sitorus
Martuar Sitorus adalah bos Wilmar yang tersohor dengan merek minyak goreng, Fortune dan Sania. Kekayaan Martuar Sitorus ditaksir mencapai US$2,9 miliar atau Rp41 triliun.
5. Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto adalah pemilik dan juga pendiri Royal goldean Eagle International. Dia berbisnis di industri sawit melalui Asian Agri and Apical dan memproduksi minyak goreng dengan merek Camar. Adapun, kekayaan Tanoto ditaksir mencapai US$2,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini di Sleman dan Kulonprogo, Selasa 1 Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Klaim Megaproyek Baterai Kendaraan Listrik di Karawang Serap 8 Ribu Tenaga Kerja
- Palestina Minta Internasional Desak Penghentian Kekerasan oleh Pemukim Israel di Tepi Barat
- Hujan Ringan Selimuti Sejumlah Kota Besar Hari Ini Senin 30 Juni 2025
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
Advertisement
Advertisement