Advertisement
Hilirisasi Pertanian Jadi Isu Penting dalam Revisi UU Pangan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Hilirisasi pertanian menjadi isu penting dalam membahas revisi Undang-Undang (UU) No.18/2012 tentang Pangan.
Menurut Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa'adah, program hilirisasi ini akan memberi nilai tambah bagi produk pertanian nasional. Dalam program hilirisasi ini, hasil-hasil pertanian diolah menjadi produk pangan bernilai tinggi.
Advertisement
"Panitia Kerja (Panja) RUU Pangan banyak mendapat masukan dari akademisi kampus. Salah satu yang menjadi poin penting kami adalah bagaimana proses hilirisasi sektor pangan yang menjadi tolok ukur kita meningkatkan nilai tambah terhadap produk-produk pangan," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (17/5/2025)
Menurut dia, ada banyak isu dalam merevisi UU Pangan ini. Mulai dari SDM pertanian, inovasi teknologi pertanian, penguatan kelembagaan, sampai akses pupuk bagi para petani.
"Dalam hal pemberdayaan SDM, di Indonesia ini banyak sekali lulusan pertanian yang nantinya bisa memberi transfer teknologi dan pengetahuan kepada para petani kita yang ada di lapangan, sehingga dari sisi inovasi teknologi juga ada peningkatan," katanya.
Sebelumnya, Ekonom senior Bayu Krishnamurti mendorong pemerintah untuk melakukan optimalisasi hilirisasi pertanian dan pangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Bayu menuturkan hilirisasi pertanian dan pangan mensyaratkan dua hal, yaitu dukungan dan peran swasta, dan huluisasi atau pertanian yang sesuai dengan karakter dari aktivitas hilir atau aktivitas industrial.
“Yang pertama adalah ini swasta yang akan berperan. Oleh sebab itu, akan dibutuhkan investasi dan kemudian tentunya efektivitas dari investasi itu dimana kita harapkan kelembagaan maupun infrastruktur mendukung sedemikian sehingga kalau pakai istilah ekonominya, i-core-nya untuk industri pangan itu bisa kondusif untuk mendorong hilirisasi,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan konsistensi mutu dan jumlah harus terjaga, didukung dengan biaya logistik yang harus relatif bersaing. Bayu berharap disamping swasembada pangan, hilirisasi pertanian dan pangan juga dapat diwujudkan secara optimal oleh pemerintahan saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 100 Orang Lebih Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Utara
- Kakak Beradik Ditemukan Meninggal Dunia Berpelukan di Perkebunan Pesisir Barat Lampung, Penuh Luka Tidak Wajar
- Penyeludupan 1,2 ton Kokain dan 795 Kilogram Sabu di Kepri, BNN Lakukan Penyelidikan
- Polisi Tangkap Belasan Anggota Ormas yang Menguasai Parkir Liar di Wisma Atlet Jakarta, Omzet per Bulan Rp90 Juta
- Kementan Alokasikan Rp5 Triliun untuk Serap 1 Juta Ton Jagung
Advertisement

Workshop Kain Perca Hingga Fashion Show Anak Meriahkan The Lokstop #4 Hari Kedua
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Korupsi Pengadaan Meja Kursi Sekolah Dasar, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Jadi Saksi
- Jurnalis Banyak Kena PHK, Menteri Komdigi Tampung Masukan Pekerja Media Massa
- Pendamping PKH Diminta Jangan Hanya Bagikan Bansos
- Gelar Agen Pareto Meet Up Area Tegal, Pegadaian Hadirkan Agen Berprestasi Nasional
- Kementan Alokasikan Rp5 Triliun untuk Serap 1 Juta Ton Jagung
- Polisi Tangkap Belasan Anggota Ormas yang Menguasai Parkir Liar di Wisma Atlet Jakarta, Omzet per Bulan Rp90 Juta
- 2 Anggota Brimob Gugur Ditembak, Pelaku Diduga KKB Ternus Enumbi
Advertisement