Advertisement
Digugat Gegara Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Berubah dari Rp2 M Jadi Rp70 Juta, Direktur JMM Hanya Tertawa
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN -Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten menanggapi santai adanya gugatan pria bernama Ismail, 48, seorang warga terdampak jalan tol asal Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, di Pengadilan Negeri (PN) Klaten.
Di sisi lain, general manager PT Jogja Solo Marga Makmur (JMM) justru tertawa saat mengetahui menjadi tergugat dalam keberatan yang diawali revisi nilai uang ganti rugi (UGR) jalan tol Solo-Jogja.
Advertisement
Sebagaimana diketahui, Ismail, 48, seorang warga terdampak jalan tol Joga-Solo yang memiliki sebidang tanah pekarangan di Desa Pepe, Kecamatan Ngawen mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Klaten, Rabu (23/2/2022) siang.
Gugatan dilakukan karena tim pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja dinilai telah merevisi secara sepihak uang ganti rugi (UGR) dari Rp2,067 miliar menjadi Rp70 juta. Saat menggugat, Ismail didampingi tim kuasa hukum, Agus Harsono, Yodi Wisnu Wardana, dan Dwi Wahyu Prapto Wibowo.
Dalam materi gugatannya, bertindak sebagai tergugat I, kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten/ketua pelaksana pengadaan tanah jalan tol Solo-Jogja; tergugat II, kepala jasa kantor penilai publik Sih Wiryadi & Rekan di Jl. Ki Mangun Sarkoro No. 55 Solo; dan tergugat III, Direktur PT JogjaSolo Marga Makmur (JMM) di Kebayoran Baru, Jakarta.
"Ya, saat ini kami sedang menghadapi gugatan dari Pak Ismail itu. Memang awalnya ada kesalahan input data. Ada nilai depresiasi bangunan di kolom bagian atas itu ikut di Pak Ismail. Tanah Pak Ismail itu 54 meter persegi. Kalau UGR senilai Rp2,067 miliar berarti 1 meter perseginya Rp40 juta. Itu enggak wajar. Kalau ada itikad baik, mestinya ngomong ke petugas. Kami pun sudah memberikan informasi dua hari setelah musyawarah penetapan ganti kerugian [28 Oktober 2021]," kata Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, saat ditemui JIBI, di Kecamatan Ngawen, Jumat (11/3/2022).
Sulistiyono mengatakan amplop berisi nilai UGR yang diterima warga terdampak jalan tol Jogja-Solo diserahkan kantor jasa penilai publik (KJPP) saat musyawarah penetapan ganti kerugian berlangsung.
BACA JUGA: Crazy Rich Doyan Pamer Akan Diincar Kementerian Keuangan
"Jadi, tim pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja juga baru tahu saat musyawarah ganti kerugian. Memang keputusan UGR itu bersifat final dan mengikat. Sepanjang tak ada kekeliruan. Kalau ada yang salah, perlu direvisi. Surat keputusan [SK] saja yang salah bisa diubah. Ini kan berkaitan juga dengan uang negara. Jadi, jika kami digugat, ya enggak apa-apa," katanya.
Terpisah, General Manager Lahan dan Utilitas PT Jogja-Solo Marga Makmur (JMM), Muhammad Amin, mengaku kaget dengan munculnya gugatan yang diajukan warga Pepe, Kecamatan Ngawen. Gugatan tersebut dinilai salah alamat.
"Pembebasan jalan tol Solo-Jogja itu dilaksanakan oleh negara [melalui pejabat pembuat komitmen (PPK)/BPN]. Kalau kami itu sebagai pelaksana alias pengembang. Jadi enggak ada kaitannya dengan pembebasan lahan. Ini bisa dibayangkan, ada tetangga yang berantem, tahu-tahu ada gugatan. Padahal bukan urusan kami. Jadi, pertama kali mendengar gugatan itu, saya mau tertawa saja," katanya.
Sebelumnya, Ismail, mengaku bingung dengan keputusan tergugat I yang telah merevisi UGR secara sepihak, 3 November 2021.
"Saya sendiri bingung. Setelah Rp2,067 miliar menjadi Rp70 juta. Saat revisi itu saya tidak teken dan tidak menerima. Surat disampaikan melalui adik saya. Padahal, saya sudah memiliki rencana dengan uang Rp2,067 miliar itu, yakni ingin membantu madrasah di tempat saya. Lantaran bingung, saya menempuh jalan ini [gugatan]," kata Ismail, saat ditemui JIBI, di kompleks Setda Klaten, Rabu (23/2/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Wanita 60 Tahun Lolos ke Kontes Miss Argentina karena Tampak Awet Muda
Advertisement
Advertisement