Advertisement
Sopir Bus Wisata yang Tewaskan 13 Orang di Bukit Bego Ternyata Sudah Berpengalaman 15 Tahun

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO--Fakta baru terkait kecelakaan maut di kawasan Bukit Bego, Jalan Imogiri-Mangunan Bantul terungkap. Sopir yang membawa bus wisata dan menewaskan sebanyak 13 orang ternyata sudah berpengalaman sebagai sopir selama 15 tahun.
Pemilik bus wisata nahas PO GA Trans mengakui armada baru sekali ini melewati rute yang menjadi lokasi kecelakaan, yakni Bukit Bego, Kabupaten Bantul, DIY pada Minggu (6/2/2022).
Advertisement
"Bus yang digunakan hari Minggu itu biasanya cuma untuk kota-kota Solo saja, jalan ke Parangtritis ya baru kali itu," kata pemilik PO GA Trans Giman di Solo, Selasa (8/2/2022).
Meski demikian, ia memastikan bus dalam kondisi layak jalan dan memiliki kelengkapan syarat administrasi, di antaranya STNK dan surat uji KIR. Ia mengatakan sehari sebelumnya bus tersebut juga sudah menjalani service.
BACA JUGA: Waspada! 46 Kasus Positif Covid-19 di Kota Jogja Dicurigai Omicron
"Tanggal 5 Februari sudah di-service semuanya, sama mekanik sudah dicoba, Sabtu dan Minggu itu dipakai kondisinya bagus. Ini kebetulan sampai Yogya kok tahu-tahu begitu," ucapnya.
Sedangkan pengemudi bus yang turut menjadi korban meninggal dalam kecelakaan pada Minggu (6/2/2022) tersebut, dikatakannya, sebetulnya merupakan sopir berpengalaman.
"Dia sudah lebih dari 15 tahun jadi sopir bus, selama pandemi ini biasanya jadi sopir trayek Solo-Purwodadi. Kami juga sudah ke rumah pengemudi untuk memberikan santunan," tuturnya.
Sedangkan untuk ke rumah-rumah korban meninggal yang lain, dikatakannya, hingga saat ini belum dilakukan.
"Ini baru menunggu dari perwakilan. Hari ini saya juga sedang dipanggil polisi (Polres Bantul) terkait kejadian hari Minggu. Kemarin dihubungi dari polres, Selasa pagi (hari ini) disuruh menghadap ke Bantul, ini saya masih di polres," ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan usahanya tersebut, dikatakannya, sebelum pandemi COVID-19 dia juga memiliki beberapa armada bus bumel atau kelas ekonomi yang melayani trayek Solo-Purwodadi. Namun, sejak pandemi COVID-19 hanya bus pariwisata yang dijalankan.
"Ya pariwisata ini sudah ada sejak 2011-2012, saya hanya punya tiga. Selama ini perawatan bagus sekali," katanya.
Selain menjalankan usaha tersebut, Giman beserta istri juga memiliki usaha barang rongsok. Istri Giman, Sri Sunarti, mengatakan usaha rongsok tersebut dijalankan lebih awal dibandingkan dengan armada transportasi.
"Saya untuk jual beli rongsok ini sudah sejak 1990-an," katanya.
Sebelumnya, bus pariwisata dengan nomor polisi AD-1507-EH yang ditumpangi oleh 47 orang yang merupakan rombongan wisatawan dari Kabupaten Sukoharjo mengalami kecelakaan di Bukit Bego, Kabupaten Batul, Yogyakarta pada Minggu (6/2/2022) siang. Akibat dari kejadian tersebut, 13 orang dinyatakan meninggal dunia dan 34 lainnya mengalami luka-luka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
Advertisement

Antisipasi Banjir, Pemkot Jogja Bangun Sumur Resapan di Tiga Ruas Jalan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Usai Penembakan Charlie Kirk, Trump Usul Anggaran Keamanan Naik Rp952 Miliar
- Turki Waspadai Langkah Israel yang Serang Qatar
- Diterobos Drone Rusia, Rumania Kerahkan Jet Tempur F-16
- Polisi Selidiki Ledakan Tabung Gas di Jakarta Utara
- Purbaya Klaim Guyuran Rp200 Triliun ke 5 Bank Akan Kerek Penerimaan Pajak
- Kecelakaan di Bromo, 8 Karyawan RSBS Jember Meninggal Dunia
- Israel Menyerang, 350.000 Penduduk Gaza Terpaksa Mengungsi
Advertisement
Advertisement