Advertisement
Waspada! Ini Gejala Covid-19 Omicron di Malam Hari

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian B.1.1.529 atau Omicron sebagai variant of concern pada 26 November lalu, beberapa negara mulai memperketat aturan mereka dan melakukan penguncian.
Pada 29 November, Indonesia telah menutup sementara kedatangan warga negara asing dari 11 negara yaitu Afrika Selatan, Botswana, Hong Kong, Angola, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambik, Namibia, Eswatini dan Lesotho untuk mencegah penyerbaran varian Omicron.
Advertisement
WHO telah menyebutkan bahwa Omicron memiliki peningkatan risiko infeksi ulang dan bukti awal juga menunjukkan bahwa varian itu dapat menyebabkan penyakit yang lebih ringan dibandingkan varian Delta, yang saat ini masih dominan di Indonesia.
Meskipun begitu, kita perlu tetap waspada dan segera bertindak jika Anda melihat gejala-gejala dari varian baru. Apabila varian ternyata terbukti lebih mudah menular daripada jenis sebelumnya, menghentikan transmisi akan menyelamatkan nyawa dan mengurangi tekanan pada sistem perawatan kesehatan.
Melansir Express, Kamis (9/12/2021) dokter umum Uben Pillay menyebutkan gejala yang dilaporkan pasien Omicron, dan ini tentunya memberikan petunjuk penting.
Menurutnya, satu tanda mungkin muncul pada malam hari.
"Pasien mengalami keringat di malam hari," kata Uben pada briefing yang diadakan oleh Departemen Kesehatan Afrika Selatan, Senin (6/12).
Keringat di malam hari yang dimaksud adalah ketika Anda berkeringat berlebihan sehingga pakaian dan tempat tidur yang digunakan basah kuyup, padahal udara di lingkungan Anda sejuk.
Dia juga menambahkan, pasien yang dia temui datang dengan batuk kering, demam dan mengalami nyeri di tubuh. Selain itu menurutnya, orang yang sudah divaksinasi cenderung menunjukkan gejala yang jauh lebih baik.
Hingga saat ini, bukti mengenai varian Omicron masih sangat langka. Namun, ada tanda-tanda menggembirakan bahwa vaksin yang ada saat ini mampu memberikan perlindungan terhadap varian Omicron.
Data awal menunjukkan, suntikan booster terhadap Covid-19 memberikan lapisan perlindungan ekstra terhadap penyakit tersebut.
Sementara itu, data dunia nyata dari Israel dan Inggris menunjukkan bahwa dosis booster dari salah satu vaksin berbasis mRNA yang banyak digunakan, secara tajam menurunkan kemungkinan seseorang terkena SARS-CoV-2 dan jatuh sakit.
Sayangnya, sejauh mana vaksin booster memberikan perlindungan terhadap varian Omicron dan seberapa sering dibutuhkan tidak diketahui pada tahap ini.
Sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Nature mengatakan, bila varian tersebut memang merusak kinerja vaksin, perlindungan ekstra terhadap virus mungkin membutuhkan empat atau lebih suntikan atau mungkin dengan formulasi vaksin baru.
Kehadiran varian Omicron juga semakin mengaburkan perkiraan tentang bagaimana kampanye booster akan memengaruhi lintasan pandemi.
Namun, para ahli tampak optimis tentang kemanjuran vaksin booster.
Di beberapa negara seperti di Inggris,vaksin booster telah diberikan kepada warganya. Sementara di Indonesia, vaksin booster saat ini masih diprioritaskan untuk tenaga medis, dan rencanannya awal tahun 2022, booster akan diprioritaskan untuk lansia dan penderita komorbid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement