Advertisement
Stabilitas Politik Nasional Kunci Pengendalian Pandemi & Pemulihan Ekonomi

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Stabilitas ekonomi di Tanah Air dua tahun terakhir memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan pemerintah mengendalikan pandemi Covid-19 dan memulihkan kembali sektor perekonomian.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar Virtual Outlook Ekonomi 2022 dengan tema Penguatan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan, Rabu (8/12/2021). Acara itu digelar Solopos Media Group (SMG).
Advertisement
BACA JUGA: Kabar Baik, Herd Immunity dari Covid-19 Sudah Terbentuk di DIY
“Politik yang stabil membuat kita mampu mengendalikan pandemi dan memulihkan ekonomi. Stabilitas politik yang menjadi kunci, sehingga dalam dua tahun ini dengan ketenangan berpolitik, berbagai kebijakan dan dinamikanya yang dilakukan pemerintah, bisa berjalan cukup baik,” ujar Airlangga.
Dengan dukungan politik yang mencapai 80 persen, menurut dia, pemerintah bisa membawa Indonesia menjadi salah satu dari 200 lebih negara yang mampu menangani secara berimbang pandemi Covid-19. Kongkretnya dengan kebijakan fiskal-moneter yang tepat, dan kerja sama dengan Bank Indonesia (BI).
Perekonomian nasional pada kwartal III tahun ini berhasil tumbuh di angka 3,5 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi pada kwartal IV diperkirakan meningkat menjadi 4,5 persen hingga 5,5 persen. Bila prediksi itu tercapai, secara year on year pertumbuhan ekonomi di angka 3,7 persen hingga empat persen.
“Berbagai lembaga termasuk World Bank mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Indonesia. Dan tentu ini menjadi catatan sendiri, karena Indonesia di antara negara-negara emerging country yang ada cukup menonjol. Kredibilitas sangat membantu Indonesia saat diberi tongkat estafet Presidensi G-20,” sambung dia.
Dalam pola Presidensi G-20, menurut Airlangga, Indonesia memiliki prinsip recover together, recover stronger. Jangan sampai ada satu pun anggota yang tertinggal di belakang. Dia mencontohkan fenomena munculnya varian baru Omicron yang telah membuka mata dunia tentang disparitas negara-negara dunia.
BACA JUGA: Siap-siap! Masuk Jogja saat Nataru Bakal Ada Pemeriksaan di Perbatasan
Saat Afsel mengumumkan temuan varian Omicron seolah menjadi tamparan bagi seluruh bangsa dunia. “Munculnya virus Omnicron ini karena terjadi disparitas antara negara kaya yang memiliki vaksin, dan negara yang tak mendapatkan akses vaksin. Ini menjadi wake up call paling keras seluruh dunia,” terang dia.
Apalagi karakteristik varian Omicron membuat negara-negara maju dan memiliki vaksin merasa gamang untuk menghadapinya. Sebab di era globalisasi sekarang ini seluruh bangsa dunia sangat terintegrasi. Ibarat berada di kapal besar, ancaman yang terjadi terhadap beberapa penumpang tidak bisa disekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Bantul Lakukan Pemasangan Elektrifikasi Pertanian di 101 Titik Lahan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Sering Lakukan Kekerasan Terhadap Warga Sipil, KKB Papua Enos Tipagau Ditembak Mati
- Siswa Sekolah Rakyat Akan Jalani Masa Orientasi 14 Juli 2025
- Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara Masih Menunggu Izin Penetapan Lokasi
- Kejaksaan Agung Kini Bisa Menyadap Ponsel Warga
- Kemensos: Dapur dan Asrama Sekolah Rakyat Mulai Dioperasikan Juli 2025
- Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya Lakukan Tabur Bunga di Selat Bali
- 9 Kendaraan Terlibat Tabrakan Beruntun di Pertigaan Terminal Bawen Semarang
Advertisement
Advertisement