Advertisement

Soal Semeru, Mbah Rono Minta Risma Tidak Perlu Marah-Marah

Restu Wahyuning Asih
Selasa, 07 Desember 2021 - 12:27 WIB
Budi Cahyana
Soal Semeru, Mbah Rono Minta Risma Tidak Perlu Marah-Marah Seorang warga mengangkut barang yang bisa diselamatkan dari rumahnya yang hancur akibat erupsi gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Luncuran awan panas akibat letusan gunung Semeru mengakibatkan puluhan rumah di dua kecamatan rusak dan delapan kecamatan terdampak abu vulkanik. - Antara/Ari Bowo Sucipto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Vulkanolog Surono atau akrab disapa Mbah Rono menyentil Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma yang kerap marah-marah. Risma mendatangi dapur umum pengungsian Gunung Semeru pada Minggu (5/12/2021) dan mencecar Kepala Pos Pengamatan Gunung Semeru soal lokasi evakuasi warga.

Risma bertanya kepada Liswanto, Kepala Pos Pengamatan Gunung Semeru, rekomendasi apa yang telah dikeluarkan oleh pos pengamatan. Dia juga meminta Liswanto segera mengirimkan daftar rekomedasi wilayah aman pengungsian.

Advertisement

BACA JUGA: Komisaris KSI Tantang Erick Thohir Taruhan Rp1 Miliar

Mbah Rono kemudian menyindir Mensos Risma. Surono meminta Mensos agar tak marah-marah kepada Kepala Pos Pengamatan Gunung Semeru.

"Ya jangan marah-marah gitu lah, kan kalau tanya kan bisa dengan cara yang baik gitu kan. Kita menyampaikan juga dengan baik-baik," kata Mbah Rono dikutip JIBI dari akun Youtube tvOne pada Minggu (5/12/2021).

Dirinya kemudian mengatakan pembuatan peta rawan bencana tersebut ditentukan dari proses sejarah.

"Jadi kita kembali buka peta rawan bencana itu, yang dibuat berdasarkan kejadian bencana masa lalu. Nah sekarang pemukimannya itu ada di kawan rawan bencana atu kawasan yang sudah ramah," kata Mbah Rono.

"Kalau memang itu dulu aman, tapi sekarang terkena karena memang awan panasnya menjadi lebih luas lagi, ya bisa diubah kembali peta rawan bencananya." 

Mbah Rono kemudian mengatakan pemukiman aman yang dimaksudkan oleh Risma itu didasarkan dari peta rawan bencana.

Ia juga mengingatkan pemerintah bahwa masyarakat sekitar harus mengikuti pergerakan Semeru. Pasalnya, awan panas yang dikeluarkan gunung berapi tersebut tak bisa diprediksi.

"Sehingga jika memang ada perubahan pelebaran peta daerah bahaya ya pasti kita ubah. Tetapi mari kita sepakati dalam penataan ruang, supaya tidak ada yang marah-marah begitu kena," tegas Mbah Rono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Perkuat Empat Pilar Kalurahan Untuk Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Sleman
| Jum'at, 26 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement