Advertisement
Tuntas Ketua PKR Sumbang TV hingga Alat Rumah Tangga untuk Anak-Anak HIV/AIDS Solo

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Hari Aids Sedunia yang diperingati 1 Desember menjadi momentum untuk mengingat kembali bagaimana nasib anak-anak dengan HIV/AIDS. Di Solo, anak-anak dengan HIV/AIDS bisa dijumpai di Yayasan Lentera Solo.
Di rumah singgah yayasan tersebut yang berada di kompleks Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bhakti Jebres, Solo, puluhan anak-anak berjuang hidup normal dengan HIV/AIDS.
Advertisement
Sebulan sekali anak-anak tersebut harus menjalani perawatan dan mengambil obat di RSUD dr Moewardi. Selebihnya mereka hidup layaknya anak-anak lainnya yang senang bermain dan belajar. Kebutuhan hidup anak-anak dengan HIV/AIDS di Yayasan Lentera Solo membutuhkan dukungan dari para dermawan.
Melihat kondisi tersebut Ketua Umum Partai Kedaulatan Rakyat (PKR), Tuntas Subagyo, menyambangi rumah singgah yayasan tersebut, Selasa (9/11/2021). Sebagai informasi, PKR adalah partai baru yang lahir dari sebuah gerakan masyarakat bernama Tikus Pithi.
Bagi yang belum tahu, gerakan ini tampil menjadi penantang Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat pemilihan Wali Kota Solo 2020. Tikus Pithi sukses mengusung calon wali kota dan wakil wali kota di bursa pemilihan orang nomor 1 di Solo, namun gagal membawa calon mereka menang melawan Gibran.
Kedatangan Ketua PKR Tuntas di selter yang penampungan bagi anak-anak dengan HIV/AIDS tersebut disambut gembira anak-anak penghuninya. Apalagi tim Tuntas datang dengan pembawa peralatan rumah tangga, makanan, serta satu unit televisi 50 inci untuk penghuni rumah singgah Yayasan Lentera Solo. Senyum ceria terkembang di wajah anak-anak itu.
Tuntas yang merupakan warga Tempel, Purbayan, Baki, Sukoharjo, juga memberikan santunan uang tunai yang diterima pengurus Lentera, Puger Mulyono. Sumbangan itu akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak.
“Kami terima kasih dan bersyukur kepada Allah SWT atas kunjungan Mas Tuntas Subagyo yang merelakan waktunya mengunjungi anak-anak kami. Apalagi dengan membawa banyak berkah, oleh-oleh kebutuhan dapur,” ujar Puger, Selasa (16/11/2021).
Dia menjelaskan saat ini ada 37 anak dengan HIV/AIDS yang tinggal di Selter Lentera. Sebagian besar dari mereka sudah bersekolah. Menurut Puger, anak-anak tersebut berasal dari berbagai daerah di Tanah Air, seperti dari Kalimantan. Ada juga yang dari Papua, Sulawesi, Sumatra, DKI Jakarta, dan daerah lainnya.
Selama di Selter Lentera Solo mereka beraktivitas seperti kebanyakan anak-anak, bermain dan belajar. Namun, setidaknya sebulan sekali mereka harus ke RS. “Setiap bulan harus ke RS untuk kontrol dan pengambilan obat. Bila ada yang kondisinya ngedrop ya kami opname-kan,” urai dia. Puger berharap akan selalu ada orang dermawan yang datang ke Lentera untuk membantu mereka.
Tidak hanya bantuan fisik, tapi anak-anak juga membutuhkan sentuhan psikis agar mereka terus ceria menjalani hidup. Penuturan senada disampaikan Widi Prehati, istri Tuntas Subagyo, yang mengaku tersentuh kondisi anak-anak.
Dia berharap bantuan yang diberikan siang itu bisa sedikit meringankan beban anak-anak Selter Lentera. Dia berencana kembali menjenguk anak-anak Yayasan Lentera di lain waktu. “Semoga sedikit bantuan kami bisa membantu,” ujar dia.
Sedangkan. Ketua PKR Tuntas menyatakan akan membicarakan masalah anak-anak Lentera dengan pengurus Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKR. Meski partai baru dideklarasikan di Solo 28 Oktober 2021, Tuntas menyebut PKR sudah memiliki kepengurusan di tingkat pusat.
Kepengurusan PKR
Kepengurusan PKR juga sudah berdiri di puluhan provinsi di Indonesia dan tersebar pula di ratusan kabupaten/kota. Lewat jajaran pengurus PKR, Tuntas ingin membuat program yang arahnya bagaimana anak-anak dengan HIV/AIDS di seluruh Indonesia bisa mendapatkan perhatian yang cukup untuk tumbuh kembang psikologis mereka.
Yayasan Lentera Solo berawal pada 2021 ketika Puger yang seorang mantan preman, mengikuti pelatihan pendampingan untuk orang dengan HIV/AIDS bersama Yayasan Mitra Alam. Pada 2012, dia yang bekerja sebagai juru parkir merawat salah seorang anak dengan HIV/AIDS yang ditelantarkan di satu rumah sakit di Solo.
Awalnya, anak tersebut ditampung di sebuah kamar indekos. Makin lama, jumlah anak dengan HIV/AIDS yang ditampung Puger bertambah. Dibantu kawannya, Yunus Prasetyo, mereka menjual sepeda motor untuk menyewa kontrakan sebagai rumah singgah. Bersama rekan lainnya, mereka mendirikan Yayasan Lentera Solo. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Akses Keluar Masuk Jalan Tol Jogja Solo Segmen Klaten-Prambanan, Jarak Tempuh Hanya 10 Menit
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
- Baru Sesaat Bebas dari Lapas, Mantan Sekretaris MA Nurhadi Kembali Ditangkap KPK Terkait Pencucian Uang
Advertisement
Advertisement