Advertisement
Fenomena Banjir Batu di Pacitan, BPBD Ungkap Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Belum lama ini, fenomena banjir batu dari Bukit Parangan menerjang Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, Pacitan. Peristiwa yang terjadi pada Senin (8/11/2021) lalu itu membuat akses jalan Desa Karangrejo dengan Karanggede tertutup.
Melihat kondisi tersebut, BPBD bersama masyarakat setempat pun langsung membersihkan material batu agar jalanan dapat dilalui kendaraan kembali.
Advertisement
Dilansir dari laman BPBD Kabupaten Pacitan pada Senin (15/11/2021), Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Didik Alih Wibowo, menerangkan, "Longsor batu bercampur lumpur itu diakibatkan turunnya sedimen di bagian hulu sungai."
Sementara itu, menurut Plt Direktur Pemetaan dan Evakuasi Risiko Bencana BNPB, Abdul Muhari, fenomena tersebut disebut dengan debris flow.
"Debris flow selama ini kita kenal dengan banjir bandang, tapi sebenarnya bukan banjir bandang," ucapnya, dikutip dari Antara.
Abdul menjelaskan debris flow adalah aliran yang berkecepan tinggi berisi batu-batu gunung dari atas ke bawah yang memiliki daya rusak besar.
Baca juga: Tanah Longsor hingga Pohon Tumbang Terjadi di Jogja karena Cuaca Ekstrem
Biasanya, peristiwa tersebut terjadi di kawasan bukit batu atau gunung dengan lereng yang sangat curam dan memiliki banyak sebaran batuan lava yang tidak saling terikat dengan kuat antara satu dengan yang lain.
Lebih lanjut, debris flow juga rawan terjadi di daerah yang lembab dan memiliki vegetasi yang jarang.
Adapun ciri dari debris flow ini adalah terdapat batuan besar, batuan yang terbawa berdiameter lebih dari 1 meter, dan endapan sedimennya relatif tebal.
Sementara itu, banjir bandang terjadi di kawasan yang lebih rendah dibandingkan dengan kawasan rawan debris flow, dengan karakteristik material bawaan biasanya berupa pohon-pohon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com, Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement