Advertisement
Orang Tak Divaksinasi 16 Kali Lebih Berpeluang Masuk IGD atau Meninggal
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Orang yang tidak divaksinasi, 16 kali lebih mungkin masuk unit perawatan intensif (IGD) atau meninggal dunia karena Covid-19, menurut laporan dari pejabat negara bagian New South Wales Australia ketika negara itu mulai hidup dengan Virus Corona.
Data dari Departemen Kesehatan New South Wales (NSW) pada Senin (8/11/2021) malam, menunjukkan hanya 11 persen dari 412 orang yang meninggal akibat wabah Delta selama empat bulan hingga awal Oktober yang divaksinasi lengkap.
Advertisement
Usia rata-rata pasien yang meninggal adalah 82 tahun.
BACA JUGA : Vaksinasi Siswa Madrasah di Sleman Terus Dipercepat
Hanya sekitar tiga persen orang di unit perawatan intensif yang memiliki dua dosis, sementara lebih dari 63 persen dari 61.800 kasus yang terdeteksi antara 16 Juni dan 7 Oktober tidak divaksinasi.
"Orang muda dengan dua dosis vaksin mengalami tingkat infeksi yang lebih rendah dan hampir tidak ada penyakit serius, sementara mereka yang tidak divaksinasi dalam kelompok usia ini berisiko lebih besar terkena Covid-19 dan memerlukan rawat inap," kata Kepala Petugas Kesehatan NSW Kerry Chant dalam sebuah pernyataan sebagaimana xikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (9/11/2021).
Temuan laporan itu sejalan dengan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, yang mengatakan pada bulan September bahwa individu yang tidak divaksinasi 11 kali lebih mungkin meninggal karena Covid-19 daripada mereka yang divaksinasi sepenuhnya.
BACA JUGA : Vaksinasi di Jogja Rampung Sepenuhnya pada Desember
Australia sebagian besar tetap bebas Virus Corona tahun ini sampai wabah varian Delta yang sangat menular yang dimulai pada Juni menyebabkan penguncian selama berbulan-bulan di Sydney, Melbourne, kota-kota terbesarnya, dan Ibu Kota Canberra.
Kota-kota yang terkena virus telah melonggarkan pembatasan ketat setelah melewati target vaksinasi 70 persen dan 80 persen.
Lebih dari setengah dari total kematian di Australia dari 1.841 dan sekitar 87 persen dari hampir 183.000 infeksi pandemi adalah karena varian Delta. Namun, tingkat kematian lebih rendah dari tahun lalu berkat lonjakan vaksinasi sejak Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA, Bantul, Sleman dan Sekitarnya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- AHY Sebut Prabowo Minta Demokrat Siapkan Kader Terbaik untuk Duduk di Kabinet
- BMKG Prediksi Cuaca Kota Besar di Indonesia Cenderung Kondusif
- Jembatan di Baltimore AS Ambruk Ditabrak Kapal, Enam Orang Hilang, Kemenlu RI Pastikan Tidak Ada Korban WNI
- Berikan Diskon Tambah Daya di Bulan Ramadan, PLN Dorong Petumbuhan Ekonomi
- Penjelasan Pakar Terkait Keamanan Beragam Jenis Air Minum dalam Kemasan
- Barang Impor Ilegal Senilai Rp9,3 Miliar Dimusnahkan, dari Elektronik hingga Sambal
- 6 Jenazah WNI Korban Kapal Korsel Karam di Jepang Segera Dipulangkan
Advertisement
Advertisement