Advertisement
Viral Santri Tutup Telinga saat Dengar Musik, Yenny Wahid: Jangan Gampang Cap Radikal
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Video viral santri tutup telinga saat mendengar musik di lokasi vaksinasi Covid-19 menimbulkan pro dan kontra. Ada yang berkomentar negatif, tetapi tak sedikit pula yang memberi respons sebaliknya, termasuk Yenny Wahid.
Melalui unggahan di Instagram, Selas (14/9/2021), Yenny Wahid membagikan pendapatnya soal video viral santri tutup telinga saat mendengar musik itu. Ia menyayangkan banyak orang mengkritik hingga menyebut para santri itu radikal.
Advertisement
Yenny Wahid mempunyai dua catatan terkait video tersebut, yang memperlihatkan para santri Ma'had tahfiz Al-Qur'an menutup kuping kala mengantre vaksin Covid-19.
BACA JUGA : Pimpinan Parpol & Tokoh Agama Jogja Deklarasi Menangkal
Pada poin pertama, putri kedua Presiden Ke-4 RI Gus Dur dan Sinta Nuriyah ini mengungkapkan apresiasi untuk guru para santri tersebut.
"Saya senang para gurunya mengatur agar mereka divaksinasi. Dengan divaksin, mereka bukan saja melindungi dirinya tetapi juga orang-orang disekelilingnya dari ancaman covid 19," tulis @yennywahid.
Setelah itu, Yenny Wahid juga menjelaskan bahwa menghafal Al-Qur'an bukan perkara mudah, sehingga wajar baginya melihat para santri itu menutup telinga saat mendengar musik untuk menjaga hafalan Al-Qur'an.
"Menghafal Quran bukan pekerjaan yang mudah. kawan baik saya, Gus Fatir dari pesantren @ponpespi_alkenaniyah belajar menghafal AlQuran sejak usia 5 th. Beliau mengatakan bahwa memang dibutuhkan suasana tenang dan hening agar lebih bisa berkonsentrasi dalam upaya menghafal Quran. Jadi kalau anak-anak ini oleh gurunya diprioritaskan untuk fokus pada penghafalan Quran dan diminta untuk tidak mendengar musik, itu bukanlah indikator bahwa mereka radikal," terang aktivis yang belum lama ini mundur dari jabatan Komisaris Garuda Indonesia ini.
Lantas, Yenny Wahid mengajak masyarakat untuk tak gampang melabeli orang lain atas dasar stigma. "Yuk kita lebih proporsional dalam menilai orang lain. Janganlah kita dengan gampang memberi cap seseorang itu radikal, seseorang itu kafir dll," tambahnya.
Menurut perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Wahid ini, mencap orang dengan berbagai label merupakan akar perpecahan.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk saling mengerti satu sama lain dan memahami bahwa tak semua orang menganut nilai yang sama demi menjaga persatuan bangsa.
BACA JUGA : 60 Persen Sekolah di Sleman Terpapar Radikalisme
"Buat adik-adik ma'had tahfidz, semangat terus ya dalam upaya menghafal Al Quran. Semoga Allah SWT memberikan barokah berlimpah untuk kalian semua," tutupnya.
Video santri tutup telinga saat mendengar musik viral baru-baru ini. Di video itu, tampak para santri tertunduk sambil membungkuk untuk menutup telinga kala terdengar sebuah lagu diputar di lokasi vaksinasi Covid-19. Dari balik kamera, perekam pun memuji para santri tersebut.
"Masyaallah santri kami lagi antre vaksin, qodarullah di tempat vaksin ini ada musik, maka lihat santri-santri kami menutup kuping agar mereka tidak mendengar musiknya," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gencatan Senjata Israel dan hamas Dimulai Siang Ini, Begini Kesepakatannya
- Peluru Nyasar Jatuh dari Atap Rumah Warga, Satu Orang Terluka
- Bappenas Targetkan Penurunan Prevalensi Stunting 14,2 Persen di Akhir 2029
- Usulan Pembiayaan Makan Bergizi Gratis Pakai Cukai Rokok, Pengamat Sebut Inkonsisten
- Pekerja Migran Indonesia Jadi Korban Penyekapan di Myanmar, Sempat Disiksa
Advertisement
Jalur Baru di Tanjakan Clongop Gedangsari Jadi Destinasi Wisata Dadakan, Polisi Lakukan Pengamanan
Advertisement
Sepanjang 2024, 100 Juta Wisatawan Kunjungi Museum Sains dan Teknologi di China
Advertisement
Berita Populer
- TNI AL: Pembongkaran Pagar Laut 30 Kilometer Butuh Waktu 10 Hari
- Kereta Cepat Whoosh Tambah Jam Jadi 62 Perjalanan Per Hari
- Polisi Temukan Mobil Milik Mantan Anggota BIN yang Ditemukan Meninggal Dunia
- Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Aceh Jaya, BMKG: Disebabkan Aktivitas Sesar Bawah Laut
- Tim Forensik Lakukan Identifikasi 7 Jenazah Kebakaran Glodok Plaza
- Jubir Istana Klaim Program MBG Tak Memangkas Anggaran Lain
- KPK Geledah 4 Lokasi Terkait Korupsi Taspen, Sita Rp100 Juta
Advertisement
Advertisement