Advertisement
Ini Sosok Tentara AS Terakhir yang Tinggalkan Afghanistan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Setelah dua dekade berperang di Afghanistan, akhirnya seluruh tentara Amerika Serikat (AS) meninggalkan negara yang kini berada di bawah rezim Taliban. Sosok tentara AS yang terakhir angkat kaki dari Afganistan bernama Mayjen Chris Donahue.
Potret Chris terekam meninggalkan Afghanistan pada Senin (30/8/2021) malam di jalur C-17 Angkatan Udara. Tentara terakhir Amerika ini meninggalkan Afghanistan tanpa upacara perayaan kemenangan apapun.
Advertisement
Menurut unggahan Instagram @guardian, foto yang diambil dengan cahaya hijau dari Scope Night Vision memperlihatkan Donahue yang sedang berjalan. Foto tersebut diambil di bandara Hamid Karzai, yang merupakan lokasi kejadian kekacauan belum lama ini.
Donahue menuturkan sebuah pesan terakhir kepada pasukannya, "Pekerjaan dilakukan dengan baik, saya bangga dengan kalian semua," ungkapnya mengutip pada postingan Instagram @guardian, Rabu (1/9/2021)
Pada pukul 23.59 waktu Kabul (Ibu Kota Afghanistan), sebanyak lima pesawat boeing C-17 AS yang terakhir telah lepas landas meninggalkan Afghanistan.
Berbagai tembok ledakan dan kawat berduri serta peralatan militer lainnya milik Amerika yang dikeluarkan selama perang, dibaliknya terdapat jutaan dolar dihabiskan. Mengetahui berada pada tangan Taliban, pasukan tentara AS hadir untuk berperang.
Pasukan koalisi kehilangan lebih dari 3.500 nyawa selama 20 tahun perang. Selain itu, AS juga mengjabiskan lebih dari $2 Triliun, yang melebihi pengeluaran pada Marshall Plan (bantuan ekonomi dari negara AS untuk negara-negara yang hancur akibat Perang Dunia II) untuk membangun kembali Eropa.
"Lebih dari 47.000 warga sipil Afghanistan tewas dalam konflik, jutaan telah melarikan diri ke negara lain sebagai pengungsi," ungkap yang ditulis oleh seorang reporter bernama Ben Doherty.
Ben juga menuliskan pada tulisannya bahwa Afghanistan masih tetap menjadi pemasok heroin terbesar di dunia, yang secara konsisten menduduki peringkat di antara negara yang paling tidak damai dan paling korup di dunia.
"Militer dengan perlengkapan terbaik dalam sejarah dunia, tidak sebanding dengan para anggota Taliban yang konsisten untuk brutal dan tak ada henti-hentinya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement