Advertisement
Jokowi Sebut Tanpa PPKM Darurat, Kasus Harian Covid-19 Bisa 400.000
Presiden Jokowi dalam Pidato Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Istana, Kamis (26/8/2021). - Youtube Sekretariat Presiden
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meyakini kebijakan PPKM Darurat yang dilanjutkan dengan mekanisme PPKM berbasis level telah menyelamatkan masyarakat Indonesia dari bahaya luar biasa.
Mengacu prediksi tim epidemiolog pemerintah, tanpa kebijakan tersebut, ada kemungkinan skenario kasus Covid-19 di Indonesia bisa bertambah sekitar 400.000 kasus per hari.
Advertisement
"Tim epidemiolog saat itu menyampaikan kepada saya, pak hati-hati karena ini bisa naik sampai 80.000 kemudian naik menjadi 160.000, kalau itu tidak bisa kita hentikan bisa naik sampai 400.000. Tapi, alhamdulillah, setelah sampai berada di titik 56.000 kasus harian kemarin, sekarang kita berada jadi di angka 18.000. Artinya, telah terjadi penurunan," tutur Jokowi dalam pidatonya di acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Kamis (26/8/2021).
Selain melandaikan kasus harian, presiden juga mengatakan bahwa PPKM Darurat punya implikasi positif terhadap tingkat keterisian tempat tidur di fasilitas kesehatan secara nasional.
Per hari ini, Jokowi mengklaim keterisian tempat tidur secara nasional berada pada angka 29 persen. Sedangkan khusus di Wisma Atlet, tingkat keterisiannya bahkan lebih rendah lagi yakni 12 persen.
"Angka-angka seperti ini tetap kita harus bersyukur, tapi tetap harus waspada dan kehati-hatian dalam memutuskan setiap policy [kebijakan] yang ada. Karena barang ini [Covid-19] sulit diduga, barang ini sulit diprediksi, dan penuh ketidakpastian," imbuhnya.
Pada sambutannya hari ini, selain memberikan gambaran kondisi terkini Indonesia, Jokowi juga berpesan kepada para pakar ekonomi agar terus menyumbangkan gagasan-gagasan segar di tengah pandemi.
Dia menilai sudut pandang ekonom merupakan pemandu yang penting untuk menuntun pemerintah agar melahirkan kebijakan yang tepat. Bukan saja kebijakan terkait aspek kesehatan, tetapi juga kebijakan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat di tengah ketidakpastian.
"Pemerintah membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, utamanya para ekonom. [Pemerintah membutuhkan] pemikiran, gagasan yang dapat diterapkan, yang berbasis riset, berbasis evidence, dan contoh-contoh praktis resep-resep untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita untuk bangkit kembali," tandas Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Malam Tahun Baru, Ini Skenario Rekayasa Lalu Lintas Polda DIY
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Tanpa Kembang Api, Hotel DIY Pilih Doa dan Donasi
- Tabung Gas Bocor, Warung Soto di Baleharjo Ludes Terbakar
- Tanpa Kembang Api, Kunjungan Malam Tahun Baru Pantai Glagah Turun
- TWC Ingatkan Wisatawan Hormati Nilai Sakral Candi Prambanan
- Tata Cara Pengajuan Permohonan SKB PPh Melalui Aplikasi Coretax
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Selasa 30 Desember 2025
- Edukasi Pertanahan, Kantah Kota Jogja Gelar Angkling Darta di Kotagede
Advertisement
Advertisement



