Advertisement
Jokowi Sebut Tanpa PPKM Darurat, Kasus Harian Covid-19 Bisa 400.000

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meyakini kebijakan PPKM Darurat yang dilanjutkan dengan mekanisme PPKM berbasis level telah menyelamatkan masyarakat Indonesia dari bahaya luar biasa.
Mengacu prediksi tim epidemiolog pemerintah, tanpa kebijakan tersebut, ada kemungkinan skenario kasus Covid-19 di Indonesia bisa bertambah sekitar 400.000 kasus per hari.
Advertisement
"Tim epidemiolog saat itu menyampaikan kepada saya, pak hati-hati karena ini bisa naik sampai 80.000 kemudian naik menjadi 160.000, kalau itu tidak bisa kita hentikan bisa naik sampai 400.000. Tapi, alhamdulillah, setelah sampai berada di titik 56.000 kasus harian kemarin, sekarang kita berada jadi di angka 18.000. Artinya, telah terjadi penurunan," tutur Jokowi dalam pidatonya di acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Kamis (26/8/2021).
Selain melandaikan kasus harian, presiden juga mengatakan bahwa PPKM Darurat punya implikasi positif terhadap tingkat keterisian tempat tidur di fasilitas kesehatan secara nasional.
Per hari ini, Jokowi mengklaim keterisian tempat tidur secara nasional berada pada angka 29 persen. Sedangkan khusus di Wisma Atlet, tingkat keterisiannya bahkan lebih rendah lagi yakni 12 persen.
"Angka-angka seperti ini tetap kita harus bersyukur, tapi tetap harus waspada dan kehati-hatian dalam memutuskan setiap policy [kebijakan] yang ada. Karena barang ini [Covid-19] sulit diduga, barang ini sulit diprediksi, dan penuh ketidakpastian," imbuhnya.
Pada sambutannya hari ini, selain memberikan gambaran kondisi terkini Indonesia, Jokowi juga berpesan kepada para pakar ekonomi agar terus menyumbangkan gagasan-gagasan segar di tengah pandemi.
Dia menilai sudut pandang ekonom merupakan pemandu yang penting untuk menuntun pemerintah agar melahirkan kebijakan yang tepat. Bukan saja kebijakan terkait aspek kesehatan, tetapi juga kebijakan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat di tengah ketidakpastian.
"Pemerintah membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, utamanya para ekonom. [Pemerintah membutuhkan] pemikiran, gagasan yang dapat diterapkan, yang berbasis riset, berbasis evidence, dan contoh-contoh praktis resep-resep untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita untuk bangkit kembali," tandas Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ledakan di Gaza Selatan, 4 Tentara Israel Dilaporkan Tewas
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
- Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
Advertisement

JPPI Sebut 5.360 Siswa Keracunan MBG hingga September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Deretan Selebritas Dunia Galang Dana untuk Palestina
- Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
- BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis, Waspada Cuaca Ekstrem
- 20 Ribu Koperasi Merah Putih Akan Peroleh Modal, Rp3 Miliar
- DPR RI Klaim Kelangaan BBM Shell BP Hanya di Jabodetabek
- DPR RI Setujui Revisi RAPBN 2026, Belanja Negara Rp3.842,7 Trilun
Advertisement
Advertisement