Advertisement
Kenali Beda Nyeri Otot Biasa dengan Gejala Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Nyeri otot atau mialgia dapat menjadi gejala dari berbagai kondisi, salah satunya adalah Covid-19. Lantas, bagaimana membedakan nyeri otot karena Covid-19 atau kondisi lain?
Nyeri otot akibat Covid-19 diyakini sebagai akibat dari efek molekul inflamasi yang dilepaskan oleh sel imun sebagai respons terhadap virus. Nyeri otot bukanlah salah satu gejala Covid-19 yang umum.
Advertisement
Sebuah laporan dari awal pandemi meninjau gejala Covid-19 pada 55.924 orang dan menemukan hanya 14,8 persen orang mengalami nyeri otot.
Gejala Covid-19 dapat bervariasi pada setiap individu, umumnya terdapat tiga gejala yang paling sering dilaporkan seperti demam, kelelahan, dan batuk. Adapun gejala Covid-19 lainnya yang biasanya dilaporkan meliputi sesak napas, panas dingin sakit kepala, hidung meler atau tersumbat, sakit tenggorokan, kehilangan bau dan rasa, serta gejala pencernaan.
Gejala Covid-19 biasanya muncul secara bertahap, sekitar 2 hingga 14 hari setelah terpapar virus corona. Sedangkan kapan nyeri otot dimulai selama infeksi Covid-19 dapat bervariasi pada setiap orang.
Studi tahun 2020 memperkirakan bahwa nyeri otot dapat terjadi setelah demam dan batuk, tetapi sekitar waktu yang sama dengan sakit kepala atau sakit tenggorokan.
Melansir dari Healthline, Jumat (13/8/2021), ada penyebab lain dari nyeri otot yang dapat dilihat dari:
- Flu
Tidak seperti Covid-19, gejala flu sering datang tiba-tiba, bukan bertahap.
- Penggunaan otot yang berlebihan atau cedera
Ini mungkin penyebabnya jika nyeri otot Anda datang setelah berolahraga atau aktivitas yang membutuhkan gerakan berulang.
- Obat-obatan
Beberapa obat, seperti statin, dapat menyebabkan nyeri otot sebagai efek samping. Ini mungkin penyebabnya jika gejala Anda bertepatan dengan waktu Anda minum obat.
- Miopati inflamasi
Miopati inflamasi merupakan penyebab potensial yang jarang dari nyeri otot. Gejala sering datang secara bertahap, tetapi terus memburuk seiring berjalannya waktu.
Jika gejala Anda bertahan sekitar seminggu atau lebih sebelum hilang, itu mungkin karena Covid-19. Penting juga untuk dicatat di sini bahwa nyeri otot adalah gejala potensial long Covid yang bisa bertahan berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Namun, jika nyeri otot belum kunjung membaik dan semakin parah, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.
Apabila nyeri otot disebabkan Covid-19 disertai dengan sulit bernapas, kuku berwarna biru atau abu-abu, nyeri dada yang tidak kunjung hilang, sulit untuk terjaga, sulit bangun, dan kebingungan, maka sesegera mungkin dapatkan bantuan medis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Cari 3 Orang Hilang Pascademo, Polri Gandeng 2 Lembaga
- Profil M Qodari, Dari Pengamat Politik Jadi Kepala Staf Kepresidenan
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Dugaan Pemerasan, Kaprodi Anestesiologi Undip Minta Bebas
- Keluarga Harap Delpedro Bisa Menulis Tesis di Tahanan
- 11.469 Ibu Hamil Terpapar Hepatitis B, Ini Penjelasan Dinkes Pekanbaru
Advertisement
Advertisement