Advertisement
Seperlima Pantai di Italia Diprediksi Tenggelam pada 2050
Orang-orang menghabiskan waktu di pantai di desa Boccadasse di Genoa, Italia, 23 Agustus 2021. (Xinhua - Alberto Lingria)
Advertisement
Harianjogja.com, ITALIA—Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Italian Geographic Society pada Selasa (28/10/2025), sekitar seperlima pantai di Italia berpotensi tenggelam pada 2050 akibat kenaikan permukaan air laut yang disebabkan oleh pemanasan global.
Studi bertajuk "Lanskap yang Tenggelam" (Sunken Landscapes) itu memberikan penilaian menyeluruh tentang bagaimana pemanasan global dan faktor-faktor iklim terkait diperkirakan akan mengubah garis pantai Italia. Studi tersebut dipresentasikan dalam sebuah konferensi di Roma.
Advertisement
Garis pantai Italia membentang sekitar 8.300 kilometer, meliputi garis pantai alami, muara sungai, pelabuhan, dan struktur buatan.
Laporan tersebut memperingatkan bahwa setidaknya 20 persen dari bentangan itu berisiko tenggelam pada pertengahan abad ini akibat kenaikan permukaan air laut, erosi pantai, dan banjir.
BACA JUGA
Dalam skenario terburuk, jika tidak ada langkah-langkah mitigasi yang efektif, diperkirakan hingga 40 persen pantai Italia kemungkinan tenggelam pada 2100.
Para peneliti mengidentifikasi beberapa zona berisiko tinggi, termasuk pesisir Adriatik, tempat sejumlah destinasi populer seperti Semenanjung Gargano di Apulia, dan sebagian besar area pesisir Tyrrhenian di Tuscany, Lazio, dan Campania. Kawasan pesisir di dekat Cagliari dan Oristano di Sardinia juga dianggap sangat rentan.
Daerah amfibi seperti Delta Sungai Po di Italia utara dan Laguna Venesia menghadapi ancaman terbesar, bersama dengan banyak pelabuhan, bandar udara, dan area pertanian yang berada di dekat laut.
Laporan itu menekankan bahwa garis pantai Italia yang sangat terurbanisasi, dengan sekitar 10 persennya tertutup oleh infrastruktur permanen, kini menjadi semakin rapuh.
"Pantai Italia telah mengalami transformasi yang sangat besar, berubah menjadi lanskap yang rentan dengan implikasi lingkungan dan sosial yang serius," ungkap laporan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
- Langgar VoA, Imigrasi Bali Deportasi Bintang Porno Asal Inggris
- Banjir Besar Menerjang AS dan Kanada, Puluhan Ribu Mengungsi
Advertisement
Solidaritas Bencana Sumatra, DPRD DIY Dorong Perayaan Nataru Sederhana
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Klasemen Medali SEA Games 2025, Indonesia Masih di Tiga Besar
- Viktor Tsygankov Borong Gol, Girona Taklukkan Real Sociedad 2-1
- Libur Nataru, Semua Sektor di Kota Magelang Siaga
- BMKG Warning Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sejumlah Kota
- Jadwal Lengkap DAMRI Jogja-Semarang Hari Ini
- Dua Bibit Siklon Muncul di Samudra Hindia, BNPB: Waspada Cuaca Ekstrem
- HIPMI Syariah dan BWI DIY Jajaki Kolaborasi Wakaf Produktif
Advertisement
Advertisement




