Advertisement
Epidemiolog Sebut PPKM Level 4 Masih Perlu Diperpanjang

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Epidemiolog UI Pandu Riono mengatakan PPKM level 3 dan 4 masih perlu diperpanjang dengan kondisi pandemi di Indonesia saat ini.
Menurutnya, hal itu mengacu pada belum adanya indikasi yang meyakinkan dapat dilonggarkan upaya restriksi pembatasan aktifitas penduduk melalui PPKM.
Advertisement
"Semisal 3M masih rendah. Vaksinasi belum meningkat cepat, ada masalah ketersediaan vaksin," tulisnya di akun twitternya.
Dia juga menekankan jika sampai saat ini tes lacak isolasi masih lemah.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 akan berakhir hari ini pada hari ini Senin, (9/08/2021).
Berdasarkan peta sebaran yang tercatat di laman covid19.go.id, tercatat sebanyak 3.666.031 kasus terkonfirmasi. Sedangkan, sebanyak 107.096 kasus meninggal. Peringkat pertama kasus terbanyak masih ada di DKI Jakarta disusul Jawa Barat di peringkat kedua.
Sebelumnya diberitakan Bisnis, Pemerintah dikabarkan sedang pempertimbangkan apakah akan melanjutkan atau merelaksasi kebijakan PPKM tersebut. Juru bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, mengatakan saat ini evaluasi-evaluasi terus dilakukan.
Evaluasi merujuk ke indikator laju penularan (kasus konfirmasi, perawatan di RS, kematian); indikator respon kesehatan (testing-positivity rate, tracing-kontak erat pada kasus konfirmasi, dan treatment-BOR). Di samping itu, pemerintah menggunakan indikator tambahan ketiga, yaitu kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Namun saat ini, pertimbangan lainnya ikut muncul, yakni kondisi kasus di luar Jawa-Bali yang justru tengah menanjak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
Advertisement

Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Waspadai Penutupan Selat Hormuz
- Duh! 20 Persen Anak SLTA Putus Sekolah
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Menteri PANRB Tegaskan ASN Tak Boleh WFA, yang Diperbolehkan FWA
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
Advertisement
Advertisement