Advertisement
Situs Resmi Setkab Diretas, Polri Selidiki Identitas dan Lokasi Pelaku

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Situs resmi sekretariat kabinet (setkab) diretas. Polri tengah menyelidiki identitas serta lokasi pelaku peretasan terjadi pada hari Sabtu 31 Juli 2021 tersebut.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Polisi Argo Yuwono mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan informasi mengenai adanya dugaan tindak pidana peretasan tersebut.
Advertisement
Menurutnya, Kepolisian tengah melakukan penelusuran terhadap identitas pelaku peretasan situs resmi www.setkab.go.id tersebut.
"Sedang dilakukan penyelidikan dulu ya," kata Argo saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (1/8/2021).
Baca juga: Polisi Temukan Clurit dan Piringan Cakram di Lokasi Kecelakaan Jl AM Sangaji
Peretasan kedua kalinya situs Setkab RI tersebut terjadi pada hari Sabtu 31 Juli 2021 sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelumnya, situs Setkab sempat diretas peretas asal China pada 25 Desember 2015 lalu.
Kali ini, peretas dengan nama sandi Zyy ft Lutfifake Padang Blackheat telah melakukan deface atau merubah tampilan utama situs resmi milik negara tersebut.
Alih-alih menampilkan laman resminya, setkab.go.id justru menampilkan foto seorang demonstran yang tengah memegang Bendera Merah Putih. Foto itu diketahui berasal dari aksi demonstrasi di Gedung DPR pada 2019 silam.
Demonstran yang terfoto adalah seorang siswa Sekolah Menengah Atas yang nampak memegang bendera Merah Putih di tengah lontaran gas air mata. Tak ada opsi untuk memilih laman lain dalam tampilan web Setkab yang diretas.
Baca juga: Rumah Sakit Mulai Menambah Bed Pasien Covid-19
Di bawah foto, tertulis bahwa ia diretas oleh Zyy Ft Lutfifake. Peretas menuliskan narasi bahwa kekacauan tengah terjadi dan Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Dia merujuk pada kebijakan pemerintah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan mengharuskan warga tinggal di rumah. Dia menyebut masyarakat stres dan depresi akibat hal ini.
"Penguasa menikmati dunianya sendiri dengan gaji yang mengalir setiap hari. Di mana keadilan di negara ini?" tulis peretas itu.
Peretas juga menyebut Sila Pertama Ketuhanan yang Maha Esa, namun sila 2 hingga 5 tak ada perubahan. Berikut pernyataan lengkap peretas dalam situs Sekretariat Kabinet di setkab.go.id.
"Kekacauan Dimana-mana, Indonesia Sedang Tidak Baik-Baik Saja. Rakyat Harus Dirumah Tanpa Ada Dispensasi Dan Kompensasi Apapun Yang Membuat Rakyat Indonesia Merasa Stress Dan Depresi. Penguasa menikmati Dunia nya sendiri Dengan Gaji Yang Mengalir Tiap Hari. Dimana Keadilan Di Negara Ini. Pancasila."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Enam Bulan, Omzet Produksi Pengolahan Ikan di Kulonprogo Capai Rp3,4 Miliar
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Pneumonia Anak di China Meningkat, Kini Mulai Menyebar ke Eropa
- Kunjungi PWI Pusat, Anies Baswedan Bahas Visi Kemakmuran Indonesia
- Paus Fransiskus sempat Berbicara dengan Presiden Israel, Ini Bocoran Pembicaraannya
- Jumlah Penumpang Semua Moda Transportasi Meningkat di Oktober 2023, Ini Penyebabnya
- Dituding Pernah Coba Hentikan Kasus Setnov soal E-KTP, Istana Keprisedenan Membantah!
- Penyidik Didorong Berani Menahan Firli Bahuri
- PA 212 Gelar Aksi di Monas Besok, Estimasi Diikuti 3 Juta Orang
Advertisement
Advertisement