Advertisement
Indef Sebut Mobilitas Masyarakat Justru Naik di Sejumlah Daerah selama PPKM Darurat
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -Mobilitas masyarakat belum menurun signifikan setelah PPKM darurat diberlakukan.
Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dinilai kurang efektif dalam menekan mobilitas masyarakat guna mengendalikan penyebaran kasus Covid-19.
Advertisement
Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef Media Wahyudi Askar menyampaikan bahwa di sejumlah wilayah masih terdapat peningkatan mobilitas masyarakat.
BACA JUGA: Banyak Warga Isoman di Jogja Meninggal, Pasien Covid-19 Diminta Isolasi di Selter
Peningkatan aktivitas masyarakat di rumah di Jawa Timur merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain. Namun, peningkatan aktivitas di rumah di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten masih tercatat rendah.
Hal ini menunjukkan penerapan PPKM darurat di Jawa Tengah relatif kurang efektif jika dibandingkan dengan 6 provinsi lainnya di Jawa-Bali.
Di samping itu, aktivitas di tempat kerja mengalami penurunan yang cukup signifikan, khususnya di Jawa Timur dan Jakarta. Namun, perubahan tersebut kurang signifikan di Jawa Barat. Aktivitas masyarakat Jawa Tengah ke tempat kerja justru meningkat.
“Di Jakarta penurunan mobilitasnya signifikan, tapi di beberapa wilayah lain tidak cukup signifikan,” katanya dalam webinar, Jumat (16/7/2021).
Jika dilihat berdasarkan moda transportasi, indeks transportasi publik mengalami penurunan sekitar 18,6 persen saat diberlakukannya PPKM darurat.
Pada periode tersebut, terjadi juga penurunan tren penumpang kereta api. Namun sebaliknya, penumpang bus justru mengalami peningkatan.
“Artinya ada pergeseran penumpang kereta ke penumpang bus. Ini menjadi catatan juga pengawasan transportasi bus jauh lebih lemah dibandingkan transportasi lainnya,” jelasnya.
Dia menambahkan, arus masuk orang dari luar negeri ke Indonesia juga perlu menjadi perhatian. Pemerintah menurutnya harus mulai memberlakukan kebijakan pembatasan mobilitas orang dari luar ke dalam negeri.
“Seharusnya menjadi catatan penting kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat dari luar negeri ke Indonesia, ini akan sangat berpengaruh pada peningkatan kasus, bahkan hingga hari ini kebijakan pembatasan arus masuk orang ke Indonesia belum dilakukan,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 20 April 2024: Normalisasi Tanjakan Clongop hingga Kuota CPNS
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Dampak Serangan Israel ke Iran, Harga Minyak Melonjak
- Amankan Aksi Demo di Jakarta, Ribuan Personel Gabungan Polri, TNI dan Dishub Diterjunkan
- KPK Bakal Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini
- Ledakan di Isfahan Diklaim Karena Sistem Pertahanan Iran Aktif, Bukan Akibat Rudal Israel
- 2 Pesawat Penerbangan Sipil Ini Langsung Putar Haluan Hindari Serangan Israel ke Iran
- Gunung Ruang Erupsi, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang
Advertisement
Advertisement