Advertisement

Korban Hoaks, Ambulans Dilempari Batu. MCCC Siap Kawal Petugas Antar Jenazah

Newswire
Minggu, 11 Juli 2021 - 10:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Korban Hoaks, Ambulans Dilempari Batu. MCCC Siap Kawal Petugas Antar Jenazah Foto udara mobil ambulans yang sedang dalam proses perakitan di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jum'at (25/9/2020). - ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO-Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC) Kota Solo akan mengawal petugas yang mengantarkan jenazah. Pengawalan itu dilakukan pasca kejadian pelemparan ambulans. MCC Juga melakukan pemantauan untuk menangkal hoaks di media sosial.

Sekretaris MCCC Kota Solo Teguh Wahyudi mengatakan akan melakukan pengawalan terhadap sukarelawan yang bertugas terkait pelayanan Covid-19 buntut kasus pelemparan batu kepada ambulans yang bertugas.

Advertisement

“Tim kamboja ada pengawalan [total dua unit armada yang jalan] dari teman-teman. Seandainya evakuasi pun juga akan ada pengawalan. Tetap dipantau. Kami ada komunitas ambulans dan saling berkoordinasi,” kata dia dikutp dari Solopos.com--jaringan Harianjogja.com, Jumat (9/8/2021).

Teguh menyayangkan aksi pelemparan batu kepada ambulans yang sedang mengantarkan pasien. Dia menduga pelemparan batu terhadap ambulans dampak dari hoaks di media sosial mengenai ambulans khusus Covid-19.

Baca juga: Pemerintah Resmi Tetapkan Hari Raya Iduladha 20 Juli 2021

“Kemarin hoaks di Solo kami meminta mereka meminta maaf. Kalau kejadian saat ini langsung hukum. [hoaks] Bahaya. Kalau menemukan akun berita hoaks, ya mohon maaf akan tindaklanjuti secara hukum,” paparnya.

Menurut dia, MCCC Kota Solo belum pernah mendapatkan serangan batu selama pandemi Covid-19 karena kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah. MCCC memiliki satu unit ambulans khusus pelayanan Covid-19 dalam kota maupun luar kota.

Adapun sukarelawan MCCC membantu mengantarkan dan menguburkan 11 jenazah Covid-19 dari rumah sakit maupun yang isolasi mandiri di rumah satu pekan terakhir. Para sukarelawan juga disibukkan dengan permintaan evakuasi pasien Covid-19.

Selain stigma negatif akibat hoaks, kata Teguh, para sukarelawan sempat kehabisan stok alat pelindung diri (APD) akibat banyaknya permintaan pertolongan dari masyarakat akhir-akhir ini. Para sukarelawan sempat meminjam APD hingga membeli ke beberapa tempat saat stok APD kosong bersamaan adanya permintaan pertolongan cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Perkuat Empat Pilar Kalurahan Untuk Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Sleman
| Jum'at, 26 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement