Advertisement
Pesanan Peti Mati Naik 5 Kali Lipat, Perajin Kewalahan

Advertisement
Harianjogja.com, SUKOHARJO - Perajin dan penjual peti mati di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengh, kewalahan memenuhi pesanan yang naik hingga 5 kali lipat dalam sepekan terakhir.
Para perajin dan penjual terpaksa menolak pesanan peti mati yang didominasi berasal dari rumah sakit rujukan Covid-19.
Advertisement
Suryanto, perajin dan penjual Peti Mati Rizki di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo mengatakan lonjakan permintaan peti mati terjadi sejak seminggu terakhir dan naik hingga 5 kali lipat.
“Dalam sehari sekarang bisa kirim 50 peti mati. Padahal sebelumnya hanya 10 peti mati. Sekarang bukan peti mati menunggu yang meninggal tapi yang meninggal menunggu peti mati,” kata dia ketika dijumpai Solopos.com, Selasa (6/7/2021).
Dia menuturkan tingginya jumlah pasien yang harus dikubur dengan protokol Covid-19 membuat permintaan peti mati di Sukoharjo melonjak tajam. Bahka,n banyak kasus pasien meninggal dengan protokol Covid-19 menunggu pengiriman peti mati sehingga pemusalaran jenazah tertunda.
Para perajin saat ini benar-benar kewalahan dengan tingginya kasus meninggal karena wabah Covid-19 di wilayah tersebut.
“Kami terpaksa sering menolak permintaan pesanan karena sudah tidak sanggup lagi,” imbuhnya.
Saat ini, dia mengatakan pemesan peti mati tak hanya datang dari wilayah Soloraya, tetapi daerah lain seperti Salatiga, Semarang, hingga Jakarta. Permintaan pesanan peti mati ini mayoritas datang dari rumah sakit rujukan Covid-19.
Kenaikan permintaan peti mati di Sukoharjo memicu kelangkaan bahan baku kayu yang digunakan untuk membuat peti mati tersebut. Lantaran pasokan yang mulai tersendat, harga peti mati juga ikut naik.
Selain itu, kain mori pembungkus peti mati juga mulai langka. Stok toko penyedia kain mori kosong saking tingginya permintaan.
“Sekarang perajin membuat peti dengan model semok, sederhana, dan polos tanpa motif wiru. Kita lakukan untuk memangkas waktu pengerjaan dan menghemat kain pembungkus peti,” tuturnya.
Meski permintaan tinggi, Suryanto mengaku tak bisa menambah produksi dengan menaikkan jumlah tenaga kerja, dia mengaku kesulitan mencari tenaga kerja baru. Para perajin peti saat ini banyak dipekerjakan oleh pelaku usaha lainnya.
Bukan itu saja, kenaikan permintaan peti mati di Sukoharjo juga mengakibatkan kenaikan harga jual. Dari biasanya Rp550.000 kini menjadi Rp650.000 hingga Rp1 jutaan.
Mengacu pada update data kasus Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo dalam dua hari terakhir, terjadi kenaikan kasus positif 100 kasus. Sehingga, akumulasi kasus positif corona di Sukoharjo menjadi 7.976 kasus dari sebelumnya 7.876 kasus. Di mana kasus positif aktif masih 742 kasus. Terdiri dari 594 orang isolasi mandiri dan 148 orang rawat inap di rumah sakit.
Di sisi lain, kasus positif sembuh naik 58 sehingga totalnya menjadi 6.711 orang dari sebelumnya 6.653 orang dan positif meninggal naik tujuh dari 516 menjadi 523 orang. Sedangkan untuk suspek corona naik menjadi 1.005 orang yang terdiri dari 15 isolasi mandiri, 185 rawat inap, 778 selesai pemantauan, 27 meninggal, dan 770 swap negatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cara Mengecek Penerima Bansos Kemensos, Berikut Langkahnya
- Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto Bahas Agenda Partai di Dalam Rutan KPK
- Tanggapan Wamendagri soal Surat Megawati Minta Kepala Daerah PDIP Tidak Ikut Retret
- Brian Yuliarto Pastikan Tidak Ada Kenaikan UKT Mahasiswa
- 2.460 Personel Gabungan Kawal Aksi Unjuk Rasa di Patung Kuda Hari Ini
Advertisement

Pemkot Jogja Optimalkan Pengolahan Sampah di Hilir, Target 230 Ton Perhari
Advertisement

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki
Advertisement
Berita Populer
- Hasto Minta KPK Periksa Jokowi dan Keluarga, Maruarar Bilang Begini
- Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto Bahas Agenda Partai di Dalam Rutan KPK
- Ditangkap di Kuala Lumpur karena Terlibat Kasus Scamming, Segini Honor yang Mereka Terima
- Jadi Salah Satu Pemateri dalam Retreat Kepala Daerah, Ini yang Disampaikan Gubernur Lemhanas
- Muncul Dugaan Intimidasi terhadap Sukatani, Begini Klarifikasi Polisi
- Era Baru Pascabayar, IM3 Platinum Makin Canggih dengan Sentuhan AI dalam Tiap Fiturnya
- Kepala Daerah yang Tidak Mengikuti Retret Diminta Mengirimkan Wakilnya sebagai Pengganti
Advertisement
Advertisement