Advertisement
Covid-19 Terus Tembus Rekor, Haruskah Indonesia Lockdown?
Warga menyeberang jalan saat jam pulang kerja di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (24/6 - 2021). Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan pemerintah mengambil kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro ketimbang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali atau lockdown (karantina wilayah) salah satunya karena pertimbangan faktor ekonomi.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat dan menembus rekor.
Tertinggi tercatat pada Sabtu (26/6/2021) dengan tambahan sampai dengan 21.095 kasus positif. Namun, pemerintah bersikeras tetap mengandalkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan mengabaikan pilihan lockdown.
Advertisement
Padahal, melihat data terakhir, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta Indonesia untuk lockdown, mencegah penyebaran virus terus terjadi dan terus bertambah.
Berdasarkan laporan situasi Covid-19 di Indonesia yang dikutip pada Sabtu (26/6/2021), WHO mengungkapkan, bahwa perlu untuk Indonesia mengimplementasikan kesehatan masyarakat dan tindakan sosial yang lebih ketat (PHSM) termasuk memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Ketika intensitas penularan meningkat, pihak berwenang harus menggunakan tindakan lebih ketat untuk membatasi pergerakan [lockdown],” tulis WHO yang dipublikasikan pada Rabu (23/6/2021).
WHO menjelaskan, dalam dua pekan terakhir, setiap minggunya sebagian besar provinsi di Pulau Jawa melaporkan peningkatan jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19. Dalam sepekan, sejak 17 hingga 23 Juni 2021, rata-rata 13.681 kasus per hari.
Grafik lonjakan kasus tersebut mulai terasa pada awal Juni 2021, juga diiringi dengan peningkatan angka kematian. WHO mencatat pada 20 Juni 2021 beriringan dengan jumlah kasus tertinggi, angka kematian tertinggi juga dicatatkan di daerah Jawa Timur dengan total 1.382 orang meninggal.
Bahkan, jumlah kematian meningkat dua kali lipat di Provinsi DKI Jakarta setiap minggunya dalam dua pekan terakhir pada Juni 2021. Selain itu, pada 13 Juni 2021, Kementerian Kesehatan juga melaporkan bahwa varian baru Covid-19 yaitu Delta yang berasal dari telah ditemukan di enam provinsi di Indonesia.
Varian baru tersebut memiliki penularan lebih tinggi dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya. Oleh karena itu, WHO menyarankan pemerintah Indonesia untuk memberlakukan PSBB, bahkan lockdown, jika intensitas penularan virus ini meningkat.
Lockdown ini dinilai sebagai salah satu cara ampuh untuk meredakan peningkatan jumlah kasus Covid-19 bahkan untuk varian baru virusnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
- Percepatan Papua, Prabowo Ancam Pecat Pejabat Bermasalah
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
Advertisement
Sekolah Negeri di Jogja Wajib Terima ABK, Ini Penegasan Pemkot
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Inter Miami Rekrut Sergio Reguilon, Pengganti Jordi Alba
- Windows 10 Dihentikan, Ini Cara Aktifkan ESU Gratis
- Libatkan Pelajar, Disbud DIY Gelar Workshop Macapat Catur Sagatra
- Trump Gugat BBC US$5 Miliar, Tuduh Edit Pidato Soal Capitol
- Xpeng Dirikan Pabrik RHD di Malaysia
- Pramono Pastikan Pedagang Kramat Jati Tetap Berjualan
- Polisi Selidiki Penganiayaan Sajam di Depok Sleman, Korban Luka
Advertisement
Advertisement



