Advertisement
Sedikitnya 113 Karyawan Pabrik Sepatu di Karanganyar Positif Covid
Advertisement
Harianjogja.com, KARANGANYAR — Asosiasi pengusaha Indonesia (Apindo) Karanganyar mendorong karyawan perusahaan padat karya jujur mengenai kondisi mereka selama pandemi Covid-19.
Ketua Apindo Karanganyar, Edy Darmawan, menyampaikan itu saat berbincang dengan JIBI melalui sambungan telepon pada Jumat (25/6/2021). Edy mengomentari kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang terjadi di perusahaan Kabupaten Karanganyar.
Advertisement
Kali terakhir kasus Covid-19 terjadi di pabrik sepatu Kecamatan Jaten. Sebanyak 113 orang karyawan hingga Jumat (25/6/2021) dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
“Kami tidak berani judgement karena riskan menyangkut nama perusahaan. Selain itu kami belum mengantongi data konkret. Kami prihatin ada kasus ini. Pada prinsipnya kami tetap edukasi kepada karyawan agar perusahaan bisa tetap jalan di masa pandemi. Keterbukaan karyawan menyampaikan kondisinya terus terang,” tutur Edy.
Di sisi lain, Edy menyadari keterbukaan karyawan kepada manajemen perusahaan perihal kondisinya membawa konsekuensi. Beberapa risiko yang akan dihadapi karyawan, seperti dikucilkan, tidak mendapatkan upah, dan lain-lain.
“Kami mengerti karyawan takut menyampaikan kondisi [kesehatan] karena takut dikucilkan, upah hilang karena tidak bekerja tidak mendapatkan upah. Tetapi pada kondisi saat ini demi kebaikan bersama harus terus terang. Supaya manajemen bisa ambil tindakan pencegahan,” ungkapnya.
Di sisi lain, Edy enggan memberikan jawaban pasti saat ditanya terkait Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.2/2021 tentang Pelaksanaan Pengupahan Pada Industri Padat Karya Tertentu Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Beberapa waktu lalu, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Industrial Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagnakerkop dan UKM) Kabupaten Karanganyar, Hendro Prayitno, menyampaikan perusahaan harus membicarakan dengan karyawan terkait honor dalam kondisi darurat saat perusahaan terdampak kasus positif Covid-19.
“Sesuai Permenaker No.2/2021 itu perusahaan harus membayarkan honor karyawan. Nah, kami koordinasi dengan [Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi] Disnakertrans Jateng. Mungkin bisa dibuatkan kesepakatan antara perusahaan dengan pekerja. Jadi bukan diliburkan lalu tidak dibayar,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Edy menyampaikan kondisi perusahaan belum sepenuhnya pulih. Terlebih lagi, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terus meningkat pasca Lebaran.
“Kami juga prihatin. Kalau kondisi normal, aturan yang baku bisa dirembuk. Kondisi saat ini perusahaan masih recovery. Setelah lebaran serangan Covid-19 luar biasa. Kami imbau semua menerapkan protokol kesehatan, menegakkan SOP,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
- Diduga Menganiaya Anggota KKB, 13 Prajurit Ditahan
Advertisement
Mudik Lebaran, Gunungkidul Bakal Dijejali 154.000 Kendaraan
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Bidik Perampasan Aset Rafael Alun di Simprug, KPK Ajukan Kasasi
- Bantuan Beras Akan Dilanjutkan hingga Akhir Tahun, Presiden Jokowi: Tapi Saya Enggak Janji
- Mudik Lebaran 2024, Batas Kecepatan Melewati Tol Jogja-Solo 40 Km per Jam
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- Terseret Kasus Pencucian Uang, KPK Cegah Windy Idol ke Luar Negeri
- SBY Mengaku Menitipkan Sesuatu kepada Prabowo Subianto
- Kejagung Tetapkan Harvey Moeis Suami Artis Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi Timah
Advertisement
Advertisement