Advertisement
Tuntaskan Kasus Asabri, Erick Thohir: Kami Ingin Hentikan Perampokan Dana Pensiun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Tak hanya menyelesaikan kasus korupsi yang menimpa asuransi BUMN, yaitu Jiwasraya dan Asabri, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan ingin menghentikan perampokan dana pensiun.
"Kami ingin membersihkan dan menyetop perampokan pensiunan. Ini tidak setop di sini. Kemarin Asabri berjalan, kami akan bereskan dana pensiun BUMN juga yang kemarin beberapa kali dirampok," ujarnya seperti dilansir Tempo.co, Rabu (2/6/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Kecurangan Pengelolaan Investasi Asabri Terjadi selama 7 Tahun, Ini Rinciannya
Erick mengatakan pernyataannya tersebut bukan merupakan sebuah sikap arogansi, melainkan empati dan keberpihakan yang perlu dilakukan. Dia mengatakan perampokan dana pensiunan harus disetop.
"Kasihan yang kerja puluhan tahun uangnya hilang," katanya.
Dalam penanganan persoalan Jiwasraya, Erick mengatakan 98 persen nasabah telah menyetujui penawaran restrukturisasi polis. Polis tersebut nantinya akan dialihkan ke IFG Life. "Jiwasraya alhamdulillah ada persetujuan 98 persen yang sudah menyetujui restrukturisasi," ujar Erick.
Apabila dirinci, per 31 Mei 2021 ada 98 persen polis korporasi yang akan direstrukturisasi. Artinya, dari 2.127 jumlah polis korporasi, 2.088 polis setuju direstrukturisasi. Angka tersebut termasuk polis yang masih dalam proses data entry.
Selain itu, sebanyak 156.075 polis dari total 166.710 polis ritel disetujui untuk direstrukturisasi. Apabila dipersenkan, angka tersebut mencapai 94 persen, termasuk polis yang masih dalam proses data entry.
BACA JUGA : BPK Temukan Banyak Kecurangan Keuangan di PT Asabri Periode 2012-2019
Adapun, 96 persen atau 16.748 pemegang polis dari 17.459 polis bancassurance menyetujui restrukturisasi. Angka tersebut termasuk polis yang masih dalam proses administrasi.
Erick mengatakan pihaknya terus mencari solusi yang terbaik dari persoalan itu. Meskipun, dia mengatakan permasalahan yang menimpa perusahaan asuransi pelat merah itu terjadi jauh sebelum dia menduduki posisi menteri.
"Mohon apa yang kami lakukan diapresiasi dan dilakukan secara transparan. Kami ini bukan bagian yang korupsi. Kita memperbaiki bagaimana penipuan yang ada di Jiwasraya ini kami setop," ujar dia.
Erick juga menyampaikan telah mendapat dukungan dari Jaksa Agung, Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, hingga Dewan Perwakilan Rakyat untuk menyelesaikan perkara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement