Advertisement
China Dituduh Bantu Rusia Serang Ukraina dengan Citra Satelit
Asap mengepul dari lokasi kebakaran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). - JIBI/Bisnis.com
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ukraina secara terbuka menuduh China meningkatkan dukungannya terhadap invasi Rusia dalam skema yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tuduhan ini diangkat berdasarkan laporan terbaru dari Foundation for Defense of Democracies (FDD).
Pada 4 Oktober, seorang pejabat Dinas Intelijen Luar Negeri Ukraina mengatakan kepada kantor berita Ukrinform bahwa satelit pengintai milik China telah membantu Rusia dalam melancarkan serangan terhadap Ukraina.
Advertisement
Tuduhan ini memperkuat klaim serupa yang sebelumnya disampaikan oleh Amerika Serikat (AS) dan Ukraina sejak awal perang, menyoroti salah satu bentuk dukungan Beijing terhadap invasi Moskow yang dianggap melanggar hukum internasional. Pejabat intelijen Ukraina, Oleh Aleksandrov, memperkuat tuduhan tersebut.
“Ada bukti tingkat kerja sama yang tinggi antara Rusia dan China dalam melakukan pengintaian satelit terhadap wilayah Ukraina untuk mengidentifikasi dan memetakan target strategis yang akan dihancurkan,” ujar pejabat intelijen Ukraina, Oleh Aleksandrov, dalam keterangan di situs FDD, Minggu (19/10/2025).
BACA JUGA
Ia menambahkan bahwa beberapa target yang diserang Rusia dalam beberapa bulan terakhir “merupakan milik investor asing," merujuk pada pabrik elektronik milik perusahaan Amerika di Ukraina barat yang dihantam rudal Rusia pada Agustus lalu.
Sehari kemudian, media Ukraina melaporkan bahwa beberapa satelit penginderaan jarak jauh China melintas di atas Ukraina barat bertepatan dengan serangan besar-besaran rudal dan drone Rusia yang berfokus pada wilayah Lviv.
Sanksi AS dan Peringatan Kemitraan China-RusiaIni bukan pertama kalinya China dituding membantu Rusia memperkuat kemampuan pengintaian satelitnya yang terbatas. Pada 2023, pemerintah AS bahkan menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah perusahaan China karena memberikan citra satelit wilayah Ukraina kepada kelompok tentara bayaran Wagner.
Departemen Keuangan AS juga menuduh perusahaan Rusia lainnya telah “membagikan citra satelit resolusi tinggi dari sumber asing kepada militer Rusia.”
Agence France-Presse (AFP) mengatakan, sebuah perusahaan yang terkait dengan Wagner telah membeli dua satelit dari perusahaan China, Chang Guang Satellite Technology. Perusahaan China tersebut kemudian dituduh pemerintahan Presiden Donald Trump telah memasok citra satelit kepada kelompok Houthi di Yaman.
Pada April 2024, Bloomberg melaporkan bahwa Washington telah “memperingatkan sekutunya bahwa China meningkatkan dukungannya terhadap Rusia, termasuk dengan menyediakan citra satelit untuk tujuan militer” serta bantuan bagi industri pertahanan Rusia.
Pejabat AS juga menyebut China membantu Rusia memperkuat kemampuan mereka. Pada September 2024, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim memiliki “informasi terbaru” bahwa Rusia menerima citra satelit China dari lokasi pembangkit nuklir Ukraina.Kemitraan Antariksa China–Rusia dan Seruan Pertanggungjawaban Dukungan China terhadap perang Rusia di Ukraina merupakan bagian dari aliansi strategis yang meluas hingga ke sektor antariksa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hibah Padukuhan Sleman Dipangkas, Program 2026 Dievaluasi Lagi
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Persib Bandung Tegaskan Suporter Borneo FC Tidak Bisa Masuk GBLA
- Disdukcapil Gunungkidul Kejar Target Implementasi IKD
- BYD Siapkan SUV Mewah Tiga Baris Dynasty-D 2026
- China Catat 180 Miliar Paket E-Commerce, 8x Asia Tenggara
- Tipu Daya Tiga Dekade, Pria di Singapura Divonis 15 Bulan Penjara
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu 3 Desember 2025
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Hari ini, Rabu 3 Desember 2025
Advertisement
Advertisement



