Advertisement
Pengembangan Daerah Transmigrasi, Kementrans Anggarkan Rp300 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kementerian Transmigrasi mengalokasikan anggaran lebih dari Rp300 miliar pada tahun 2025 untuk mendukung pengembangan kawasan transmigrasi di berbagai daerah.
Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen pemerintah pusat dalam memperkuat ekosistem kehidupan bagi para transmigran, sekaligus membantu pemerintah daerah menjalankan tugas pengelolaan kawasan secara berkelanjutan.
Advertisement
“Untuk pengembangan kawasan transmigrasi, infrastruktur dan lain sebagainya, kami menganggarkan lebih dari Rp300 miliar untuk membantu pemerintah daerah, membantu tugas-tugas pemerintah daerah. Kami tidak buang badan," ujar Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman usai menuntaskan open house 24 jam di kantornya di Jakarta, Minggu.
Ifititah menjelaskan mengacu pada Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian, pengembangan masyarakat di kawasan transmigrasi oleh pemerintah pusat dibatasi maksimal lima tahun sejak penempatan.
BACA JUGA
Setelah itu, pengembangan permukiman transmigrasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Namun, ia menyebut banyak daerah belum siap sepenuhnya menjalankan tanggung jawab tersebut secara mandiri.
Iftitah menegaskan, transmigrasi bukan lagi sekadar memindahkan penduduk dan membangun rumah. Program ini kini diarahkan untuk menciptakan ekosistem kehidupan yang lengkap, mencakup lapangan kerja, pendidikan, layanan kesehatan, dan infrastruktur dasar.
Tujuannya adalah agar warga transmigran memiliki alasan kuat untuk menetap dan berkontribusi aktif dalam pembangunan kawasan.
Iftitah lebih lanjut mengatakan, dalam upaya mendukung pengembangan kawasan transmigrasi, Kementrans saat ini fokus pada lima program utama transmigrasi.
Pertama, Transmigrasi Tuntas, yaitu program penyelesaian masalah lahan di kawasan transmigrasi. Kedua, Transmigrasi Lokal, yang program yang fokus pada pemberdayaan masyarakat setempat tanpa perlu berpindah jauh untuk mengurangi urbanisasi.
Ketiga, Transmigrasi Patriot, yaitu mendistribusikan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk mengabdi di kawasan transmigrasi.
Keempat, Transmigrasi Karya Nusantara, program yang berfokus pada pengembangan ekonomi berbasis potensi kawasan transmigrasi untuk menciptakan lapangan kerja.
Kelima, Trans Gotong Royong, yang mendorong kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, kampus, dan daerah untuk membangun kawasan transmigrasi bersama-sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pengembangan Daerah Transmigrasi, Kementrans Anggarkan Rp300 Miliar
- Ribuan Ikan di Aceh Jaya Mati Bikin Geger Warga
- Abaikan Gencatan Senjata, Pasukan Israel Tetap Serang Warga Gaza
- Ribuan Alumni Pesantren di Situbondo Gelar Aksi Boikot Trans 7
- Prabowo Puji Kepala BGN Kembalikan Rp70 Triliun ke Negara
Advertisement
Pasar Godean Terapkan Parking Gate, Siap Uji Coba Tarif Progresif
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Pertamina Jamin SPBU Penuhi Standar Global Hasil Audit Independen
- Pakistan dan Afghanistan Sepakat Lanjutkan Dialog Perdamaian
- Tur Slank Sambangi 10 Kota, Jogja Jadi Lokasi Pembuka
- Diolah AI Wajah Bupati Banyumas Digunakan untuk Scamming, Ini Kata OJK
- Platform MBG Watch Catat 146 Laporan, Mayoritas Kasus Keracunan
- Ribuan Alumni Pesantren di Situbondo Gelar Aksi Boikot Trans 7
- Kemendagri Buka Opsi Evaluasi Sistem Pilkada, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement