Advertisement
Klaster Lebaran Bermunculan, Sultan Sayangkan Masyarakat Lebih Pentingkan Ego

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Munculnya klaster-klaster penularan Covid-19 di DIY ditanggapi Sri Sultan HB X. Masyarakat dinilai lebih mementingkan ego daripada menaati aturan.
Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Jogja Sri Sultan HB X meyayangkan ketidaktertiban warga dalam mematuhi aturan protokol kesehatan (prokes) selama libur Lebaran, terutama di Sleman. Akibatnya, saat ini klaster-klaster penularan Covid-19 terus saja bermunculan seperti di Pedukuhan Ngaglik, Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Sleman dan di Pedukuhan Ngemplong, Kalurahan Umbulmartani, Kapanewon Ngemplak.
Advertisement
Padahal sesuai aturan yang dibuat Pemda, warga yang melakukan perjalanan lokal pun diharuskan menjalani tes rapid antigen ataupun GeNose-19. Warga yang mudik ke Yogyakarta juga dilarang untuk berkerumun. Namun tampaknya, aturan tersebut tidak dipatuhi.
"[Aturan] itu saya kira tidak dilakukan, [warga] masih berkerumun, enggak tahu nginep apa enggak ya kan. Jadi kecenderungannya kondisi masyarakat tidak peduli. Jadi, egonya tinggi mau syawalan kek mau bertemu dengan teman kek," ungkap Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (31/05/2021).
Menurut Sultan, masyarakat lebih mementingkan ego mereka masing-masing dalam bersilaturahmi tanpa mematuhi aturan. Mereka tidak menjaga kesehatan diri sendiri maupun orang lain dengan tetap bersikeras menggelar syawalan ataupun halalbihalal meski kasus Covid-19 terus saja bertambah.
Bila masyarakat masih bersikeras mengabaikan prokes, maka dikhawatirkan klaster-klaster baru akan kembali muncul di masa liburan ini. Karenanya Sultan minta Pemkab Sleman fokus menangani kasus Covid-19 di kabupaten tersebut, termasuk melakukan tes swab PCR.
BACA JUGA: Ratusan Pegawai Pemkot Semarang Dipecat karena Nekat Mudik
"Apa yang mereka lakukan itu tidak hanya tidak memenuhi aturan. Tapi, saya khawatir mereka tidak pernah menyesali. Kita harus cepat menangani, kita lihat nanti kan diswab lima hari kalau begitu diswab 5 hari positif mana yang negatif kita tunggu 10 hari lagi," paparnya.
Sebelumnya Kepala UPT Puskesmas Ngemplak I Seruni Anggreni menyebutkan, kasus baru di Sleman terus bermunculan. Di Ngemplak misanya, ada tambahan 35 orang yang terpapar Covid-19 dari hasil test swab PCR massal di dua Rukun Tetangga (RT).
Klaster baru ini muncul usai 12 warga di Dusun Nglempong terkonfirmasi positif Covid-19. Angka ini bertambah 35 orang usai dilakukan tes swab, Kejadian serupa juga terjadi di Dusun Degolan, Desa Umbulmartani. Satu warga yang bergejala dinyatakan positif Covid-19 dan angkanya semakin bertambah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement

Perolehan Medali di PORDA DIY Tak Terkejar, Sleman Kunci Juara Umum
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Raja Juli Peroleh Rp6,04 Triliun
- Menkeu Purbaya Ingatkan Anak Muda Jangan FOMO dengan Investasi
- Prediksi BMKG: Kota Besar Dilanda Hujan Hari Ini
- 2 Ruang Kelas Disiapkan untuk Sambut Wapres Gibran di Sentani
- 7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
Advertisement
Advertisement