Advertisement
Bahas Ketegangan Hubungan AS-Rusia, Biden akan Bertemu Putin
                Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021. - Antara/Reuters\\r\\n
            Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden AS Joe Biden akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa pada 16 Juni untuk sesi tatap muka pertama mereka sejak Biden menjabat di tengah ketegangan yang mendalam antara kedua negara.
"Para pemimpin akan membahas berbagai masalah penting saat kami berusaha memulihkan kepercayaan dan stabilitas hubungan AS-Rusia," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.
Advertisement
Serangan dunia maya, agresi militer, dan pelanggaran hak asasi manusia Rusia adalah beberapa masalah dalam agenda Washington yang disiapkan untuk pertemuan tersebut sebagaimana dikutip Bloomberg.com, Rabu (26/5). Perjalanan Biden termasuk singgah di Inggris untuk pertemuan G-7 dan di Belgia untuk pertemuan puncak NATO.
Sedangkan pernyataan dari Kremlin mengatakan bahwa kedua pemimpin akan membahas status dan prospek hubungan Rusia-Amerika saat ini, masalah stabilitas strategis, serta agenda internasional, termasuk kerja sama untuk memerangi pandemi virus Corona dan menyelesaikan konflik regional.
Biden sedang berupaya untuk mengubah sikap AS terhadap Rusia setelah beberapa tahun penuh gejolak di bawah Donald Trump, yang pendekatannya terganggu oleh penyelidikan panjang lebar atas tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS tahun 2016.
Pemerintahan Trump menghantam Rusia dengan rentetan sanksi. Akan tetapi presiden itu sendiri jarang mengkritik Putin dan mendukung klaimnya bahwa Moskow tidak ikut campur dalam pemilu.
Agresi Putin terhadap negara-negara tetangga dan perlakuannya terhadap lawan politik telah menyebabkan AS menjatuhkan sanksi keuangan terhadap Rusia dan rekan-rekan Putin.
Biden menyebut Putin sebagai "pembunuh" dalam sebuah wawancara awal tahun ini, yang mendorong presiden Rusia memanggil duta besarnya untuk Washington dan menantang Biden untuk debat langsung yang disiarkan televisi.
Terlepas dari ketegangan mereka, para pemimpin telah mengisyaratkan minat untuk merundingkan pakta pengurangan senjata nuklir yang baru.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memuji apa yang dia sebut nada "hormat" pejabat pemerintahan Biden dalam pembicaraan setelah menyelesaikan pertemuan selama seminggu terakhir.
“Ini memungkinkan kami untuk berharap melalui dialog yang serius dan konkret tentang hal-hal yang praktis,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bloomberg.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
 - Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
 - Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
 - Uang Judi Online di Indonesia Kalahkan Nilai Korupsi
 - Jonan Bantah Diberi Tawaran Menteri Seusai Temui Prabowo
 
Advertisement
    
        Prosesi Pemakaman PB XIII di Imogiri, Begini Persiapan Polda DIY
Advertisement
    
        Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- BBMKG Denpasar Sebut Fenomena Bulan Purnama Picu Rob di Bali
 - UKDW Rayakan Dies Natalis ke-63 Usung Inovasi dan Kolaborasi
 - Waspadai Efek Samping Biji Chia, Ini Peringatan dari Dokter
 - Diskon Tarif Tol Disiapkan untuk Libur Natal dan Tahun Baru 2026
 - Pameran DPAD DIY Ungkap Jejak Colombo Plan di Jogja
 - Fotografer Jalanan Diminta Patuhi UU Perlindungan Data Pribadi
 - Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
 
Advertisement
Advertisement


            
