Advertisement
Aktivitas Masyarakat Meningkat Saat Idulfitri, Jokowi Perkirakan Kasus Covid-19 Naik Dua Pekan Lagi
 Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong perdana kepada para pekerja di Kawasan Industri Jababeka, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 18 Mei 2021 / Youtube Setpres.
                Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong perdana kepada para pekerja di Kawasan Industri Jababeka, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 18 Mei 2021 / Youtube Setpres.
            Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta warga berhati-hati dengan penularan Virus Covid-19 sebab ada peningkatan aktivitas masyarakat.
Presiden memperkirakan kasus Covid-19 akan mengalami kenaikan dalam dua pekan ke depan. Situasi ini dilihat dari angka pemudik saat Idulfitri dan kunjungan wisata masyarakat.
Advertisement
Jokowi menuturkan bahwa mobilitas masyarakat pada saat Idulfitri 13 Mei 2021 mengalami kenaikan khususnya ke sejumlah destinasi wisata. Kenaikan kunjungan naik dari 38 persen - 100,8 persen.
“Hati-hati dua minggu ke depan ini semuanya harus hati-hati karena ada kenaikan. Mobilitas indeksnya naik 38 sampai 100,8 persen,” katanya melalui akun YouTube Setpres, Selasa (18/5/2021).
Baca juga: Update Covid-19 DIY 18 Mei 2021
Jokowi meminta agar kepala daerah baik gubernur, bupati maupun wali kota di zona merah untuk menutup tempat wisata yang ada. Sementara itu, daerah dengan zona kuning hingga hijau tetap dipersilakan dibuka.
Presiden juga menginstruksikan petugas Satgas Covid-19 tetap berjaga di lokasi wisata untuk mencegah adanya kerumunan.
“Sehingga protokol kesehatan secara ketat tetap dilaksanakan, tidak boleh lepas manajemen, lepas tata kelola kita,” katanya.
Baca juga: Pemda DIY Menang di MA, Gedung di Lahan Eks Bioskop Indra Malioboro Segera Dimanfaatkan
Di sisi lain, Jokowi meminta para kepala daerah memastikan tingkat keterisian kamar rumah sakit di bawah 50 persen. Kondisi ini mempengaruhi penanganan Covid-19 di daerah.
Presiden mengemukakan, bahwa saat ini sejumlah provinsi masih mencatat bed occupancy ratio tinggi di atas 50 persen.
Meski begitu, secara nasional BOR dalam kondisi relatif rendah yakni 29 persen dari total kamar.
"Sekarang bed occupancy ratio, rasio keterisian tempat tidur di rumah sakit, target kita sekarang harus di bawah 50," ungkap Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal DAMRI Menuju Bandara YIA, 31 Oktober 2025
- Angka Stunting di Gunungkidul Diklaim Terus Menurun
- Pemda DIY Siapkan Transformasi Pariwisata
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo, Jumat 31 Oktober 2025
- Jojo Melaju ke Perempat Final Hylo Open 2025
- Kirab Budaya dan Lomba Gunungan MAN 1 Bantul di Hari Santri Nasional
- DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN, Jumlah Penduduk Naik 0,27%
Advertisement
Advertisement






















 
            
