Advertisement
Serangan Udara Israel ke Palestina Tewaskan 20 Orang Termasuk Anak-anak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Bentrokan kekerasan atas Yerusalem meningkat secara dramatis pada Senin (10/5/2021). Pejabat kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 20 orang, termasuk sembilan anak-anak, tewas oleh serangan udara Israel yang diluncurkan setelah kelompok militan Palestina menembakkan roket di dekat Yerusalem.
Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan terhadap kelompok bersenjata, peluncur roket, dan pos militer di Gaza setelah gerilyawan di Gaza melintasi garis merah dengan menembaki daerah Yerusalem untuk pertama kalinya sejak perang 2014.
Advertisement
Tembakan roket dan serangan udara Israel berlanjut hingga larut malam, dengan warga Palestina melaporkan ledakan keras di dekat Kota Gaza dan di sepanjang jalur pantai.
BACA JUGA : 64 Warga Sipil Terluka Akibat Bentrokan Palestina-Israel
Sesaat sebelum tengah malam waktu setempat, militer Israel mengatakan militan Palestina telah menembakkan sekitar 150 roket ke Israel, yang puluhan di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan misil Israel.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan serangan roket dari Gaza terhadap Israel harus dihentikan "segera." Dia mendesak semua pihak untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan.
Hari Senin dimulai dengan konfrontasi dini hari di Masjid Al-Aqsa di jantung Kota Tua Yerusalem yang bertembok di kompleks yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai "Temple Mount" dan bagi Muslim sebagai Tempat Suci - situs paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan lebih dari 300 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel, yang menembakkan peluru karet, granat kejut dan gas air mata di kompleks tersebut. Polisi mengatakan 21 petugas terluka dalam pertempuran itu.
Meningkatnya kekerasan terjadi saat Israel merayakan "Hari Yerusalem", menandai perebutannya atas Yerusalem Timur dalam perang Arab-Israel tahun 1967.
Dalam upaya meredakan ketegangan, polisi mengubah rute pawai tradisional Hari Yerusalem, di mana ribuan pemuda Yahudi yang mengibarkan bendera Israel akan berjalan melalui Kota Tua dekat Gerbang Damaskus, titik bentrokan dalam beberapa pekan terakhir.
BACA JUGA : Israel Kembali Serang Jemaah Masjid Al-Aqsa
Tetapi meskipun masalah telah mereda pada pagi hari, ada titik fokus ketegangan lainnya, termasuk lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur di utara Kota Tua di mana beberapa keluarga Palestina menghadapi penggusuran dari rumah-rumah mereka yang diklaim oleh pemukim Yahudi.
Menuntut agar Israel mengeluarkan polisinya dari Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah, Hamas, kelompok militan Islam yang menguasai Gaza, menetapkan pukul 6 sore sebagai batas waktu penarikan pasukan.
Bahkan ketika para demonstran dialihkan ke arah Gerbang Jaffa, sirene berbunyi memperingatkan orang-orang Israel terhadap roket yang masuk dari Gaza, memaksa para demonstran dan orang Israel lainnya melarikan diri untuk berlindung di Yerusalem, kota-kota terdekat dan di komunitas Israel dekat Gaza.
Israel memandang semua Yerusalem sebagai ibu kotanya, termasuk bagian timur yang dianeksasi setelah perang 1967, sebuah tindakan yang belum mendapat pengakuan internasional.
Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara yang mereka cari di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel.
Ketegangan telah meningkat selama berminggu-minggu selama bulan suci Ramadhan, di tengah bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan pengunjuk rasa Palestina yang memicu kekhawatiran internasional bahwa peristiwa dapat tak terkendali.
BACA JUGA : Bentrokan di Masjid Al-Aqsa Pecah, 178 Warga Palestina
Hamas dan kelompok militan Islam yang lebih kecil mengaku bertanggung jawab atas tembakan roket di Yerusalem.
Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, mengatakan telah meluncurkan "serangan roket terhadap musuh di Yerusalem yang diduduki sebagai tanggapan atas kejahatan dan agresi mereka terhadap kota suci dan agresi terhadap orang-orang kami di Masjid Sheikh Jarrah dan Al-Aqsa."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Talkshow Spesial Hari Kartini: Perempuan Harus Berani Jadi Agen Perubahan
- Pesan Damai di Halalbihalal UIN Walisongo, Banyak Orang Mengidolakan Perdamaian
- Dampak Longsor di Piket Nol Lumajang, Kendaraan Antre Lintasi Jalur Alternatif
- Gunung Ruang Sulut Kembali Erupsi Jumat Sore, Tinggi Kolom Abu 400 Meter
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- MK Sudah Terima 33 Pengajuan Sahabat Pengadilan Kasus Sengketa Pilpres 2024, Ini Daftarnya
- Bawa Sabu-Sabu 5 Kg dan Ribuan Pil Ekstasi, Penumpang Pesawat Diamankan Petugas Bandara Soetta
- Posko THR Resmi Ditutup, Total Ada 1.539 Aduan selama Lebaran Tahun Ini
- Ini Dia 4 Aturan Baru Visa Umrah yang Diterbitkan Arab Saudi
- Polisi Sebut Pengemudi Fortuner Ugal-ugalan Buang Pelat Nomor TNI di Lembang
- Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
- Hari Warisan Dunia Tekankan Peran Anak Muda sebagai Pelestari Warisan Budaya Berkelanjutan
Advertisement
Advertisement