Advertisement
64 Warga Sipil Terluka Akibat Bentrokan Palestina-Israel
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sebanyak 64 warga sipil Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, serta satu polisi Israel terluka setelah bentrokan di dekat gerbang Kota Tua Yerusalem akibat pengusiran oleh pemukim Yahudi.
Dilansir dari Al Jazeera pada Minggu (9/5/2021), tim medis Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan puluhan korban luka tersebut termasuk bayi berumur satu tahun dan sebanyak 11 orang telah dilarikan ke rumah sakit. Mereka terluka akibat peluru karet, granat kejut, atau pukulan.
Advertisement
Bentrokan tersebut terjadi sehari setelah tentara Israel menggempur Masjid Al-Aqsa, salah satu masjid paling agung bagi umat Islam, yang mengakibatkan 200 orang terluka.
Jurnalis Al Jazeera Harry Fawcett melaporkan dari Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur, bahwa telah terjadi bentrokan terjadi berulang setelah sempat tenang.
Pengunjuk rasa Palestina melempar botol plastik, sementara pasukan keamanan Israel menyebarkan granat kejut dan gas air mata.
“Kami juga telah melihat beberapa perkelahian lari dengan orang-orang diseret ke tanah dan dipukuli [oleh polisi] - tidak ditangkap, tetapi melepas mereka,” katanya.
Puluhan ribu muslim berdatangan di Masjid Al-Aqsa pada malam ganjil akhir Ramadan untuk mendapatkan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
Dalam sebuah video yang diunggah Al Jazeera, ribuan warga Palestina yang datang dari wilayah kekuasaan Israel terlihat berjalan kaki menuju Masjid Al-Aqsa karena otoritas Israel menghalangi kendaraan mereka memasuki wilayah Yerusalem.
Ketegangan di Tepi Barat dan Jalur Gaza meningkat pada Ramadan lantaran kemarahan warga Palestina atas klaim sepihak dari pemukim Yahudi pada rumah-rumah di wilayah Sheikh Jarrah Yerusalem Timur.
Arab News melaporkan Arab Saudi menyatakan kecaman terhadap rencana Israel untuk mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem pada Sabtu.
“Arab Saudi menolak rencana Israel untuk mengusir ratusan orang Palestina dari rumahnya di Yerusalem dan memaksakan kedaulatan mereka,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi.
Hal yang sama juga dinyatakan oleh Oman dan Uni Emirat Arab, salah satu negara Arab yang telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Aljazeera
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Pilkada Kulonprogo: Pendaftaran Panwascam Dibuka, Kebutuhan Formasi Menunggu Hasil Tes
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement