Advertisement
64 Warga Sipil Terluka Akibat Bentrokan Palestina-Israel
Pengunjung melintas di depan Dome of Rock (Kubah Batu), kompleks Masjid Al Aqsa, Kota Tua Yerusalem, Minggu (31/5/2020)./Antara - Reuters/Ammar Awad
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sebanyak 64 warga sipil Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, serta satu polisi Israel terluka setelah bentrokan di dekat gerbang Kota Tua Yerusalem akibat pengusiran oleh pemukim Yahudi.
Dilansir dari Al Jazeera pada Minggu (9/5/2021), tim medis Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan puluhan korban luka tersebut termasuk bayi berumur satu tahun dan sebanyak 11 orang telah dilarikan ke rumah sakit. Mereka terluka akibat peluru karet, granat kejut, atau pukulan.
Advertisement
Bentrokan tersebut terjadi sehari setelah tentara Israel menggempur Masjid Al-Aqsa, salah satu masjid paling agung bagi umat Islam, yang mengakibatkan 200 orang terluka.
Jurnalis Al Jazeera Harry Fawcett melaporkan dari Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur, bahwa telah terjadi bentrokan terjadi berulang setelah sempat tenang.
Pengunjuk rasa Palestina melempar botol plastik, sementara pasukan keamanan Israel menyebarkan granat kejut dan gas air mata.
“Kami juga telah melihat beberapa perkelahian lari dengan orang-orang diseret ke tanah dan dipukuli [oleh polisi] - tidak ditangkap, tetapi melepas mereka,” katanya.
Puluhan ribu muslim berdatangan di Masjid Al-Aqsa pada malam ganjil akhir Ramadan untuk mendapatkan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
Dalam sebuah video yang diunggah Al Jazeera, ribuan warga Palestina yang datang dari wilayah kekuasaan Israel terlihat berjalan kaki menuju Masjid Al-Aqsa karena otoritas Israel menghalangi kendaraan mereka memasuki wilayah Yerusalem.
Ketegangan di Tepi Barat dan Jalur Gaza meningkat pada Ramadan lantaran kemarahan warga Palestina atas klaim sepihak dari pemukim Yahudi pada rumah-rumah di wilayah Sheikh Jarrah Yerusalem Timur.
Arab News melaporkan Arab Saudi menyatakan kecaman terhadap rencana Israel untuk mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem pada Sabtu.
“Arab Saudi menolak rencana Israel untuk mengusir ratusan orang Palestina dari rumahnya di Yerusalem dan memaksakan kedaulatan mereka,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi.
Hal yang sama juga dinyatakan oleh Oman dan Uni Emirat Arab, salah satu negara Arab yang telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Aljazeera
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Banjir Bandang Terjang Guci Tegal, Pancuran Rusak
- GP Ansor Apresiasi Prabowo Bangun Kampung Haji di Makkah
- Libur Nataru 2026, Waterboom Jogja Gelar Fun Run dan Kuliner
- BST Koridor 6 Tirtonadi-Solo Baru Dihentikan Mulai 2026
- LIMA 2025 Basketball Gandeng Nestle MILO, Jangkau 1.400 Atlet
- Peradi Sleman Rayakan HUT ke-21, Buka Konsultasi Hukum Gratis
- Angin Kencang Terjang Sleman, Akses Jalan Terganggu
Advertisement
Advertisement




