Advertisement

Pemerintah Anggarkan Rp1 Triliun untuk Kampus Merdeka

Newswire
Senin, 03 Mei 2021 - 14:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pemerintah Anggarkan Rp1 Triliun untuk Kampus Merdeka Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA -  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menganggarkan dana hingga Rp1 triliun untuk penerapan program Kampus Merdeka. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Prof Nizam.  

“Kita alokasi anggaran lebih dari Rp1 triliun yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan juga dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP),” ujar Nizam dalam Knowledge Sharing Forum ke-19 yang diselenggarakan Universitas Terbuka yang dipantau di Jakarta, Senin (3/5/2021). 

Advertisement

Sejumlah program Kampus Merdeka yang sudah berjalan yakni Kampus Mengajar yang diikuti 15.000 mahasiswa, yang mendamping pembelajaran siswa di daerah terluar, terdepan dan tertinggal (3T). Selanjutnya program Magang Kampus Merdeka dan juga pelaksanaan Pertukaran Kampus Merdeka yang mana mahasiswa Aceh melakukan pertukaran ke Papua, dan sebaliknya.

Bahkan, lanjut Nizam, untuk pertukaran mahasiswa akan ditingkatkan ke pertukaran internasional. Tujuannya agar mahasiswa juga memiliki jejaring internasional

Selain itu juga kegiatan mikrokredensial seperti mahasiswa bisa mendapatkan sertifikat dari pelatihan yang diselenggarakan oleh Google maupun Huawei. Juga mahasiswa bisa mengikuti sejumlah proyek terkait UMKM dan lainnya.

Dalam kesempatan itu, Nizam menegaskan bahwa arah kebijakan pendidikan tinggi Kemendikbudristek yakni meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi, meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi, menguatkan mutu dosen dan tenaga pendidik, dan menguatkan sistem tata kelola pendidikan tinggi.

Baca juga: Jangan Lengah, Positivity Rate Covid-19 Harian Masih di Atas 13 Persen

“Dalam meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi, kita perlu melakukan penguatan dan transformasi Universitas Terbuka (UT) dan perluasan pembelajaran terbuka dan masif (MOOC),” jelas Nizam.

Peningkatan kapasitas PTN atau PTS dan fasilitas merger PTS kecil. Beasiswa berkeadilan dan tepat sasaran, serta penguatan dan perluasan penggunaan teknologi untuk pendidikan.

Nizam juga menambahkan pihaknya juga melakukan penguatan mutu dan relevansi pendidikan tinggi, sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan berdaya saing.

“Kita harus memastikan lulusan kita memiliki kompetensi yang cukup, sehingga begitu lulus memiliki kompetensi dan berdaya saing,” imbuh Nizam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement