Advertisement
Pemerintah Anggarkan Rp1 Triliun untuk Kampus Merdeka
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menganggarkan dana hingga Rp1 triliun untuk penerapan program Kampus Merdeka. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Prof Nizam.
“Kita alokasi anggaran lebih dari Rp1 triliun yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan juga dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP),” ujar Nizam dalam Knowledge Sharing Forum ke-19 yang diselenggarakan Universitas Terbuka yang dipantau di Jakarta, Senin (3/5/2021).
Advertisement
Sejumlah program Kampus Merdeka yang sudah berjalan yakni Kampus Mengajar yang diikuti 15.000 mahasiswa, yang mendamping pembelajaran siswa di daerah terluar, terdepan dan tertinggal (3T). Selanjutnya program Magang Kampus Merdeka dan juga pelaksanaan Pertukaran Kampus Merdeka yang mana mahasiswa Aceh melakukan pertukaran ke Papua, dan sebaliknya.
Bahkan, lanjut Nizam, untuk pertukaran mahasiswa akan ditingkatkan ke pertukaran internasional. Tujuannya agar mahasiswa juga memiliki jejaring internasional
Selain itu juga kegiatan mikrokredensial seperti mahasiswa bisa mendapatkan sertifikat dari pelatihan yang diselenggarakan oleh Google maupun Huawei. Juga mahasiswa bisa mengikuti sejumlah proyek terkait UMKM dan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Nizam menegaskan bahwa arah kebijakan pendidikan tinggi Kemendikbudristek yakni meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi, meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi, menguatkan mutu dosen dan tenaga pendidik, dan menguatkan sistem tata kelola pendidikan tinggi.
Baca juga: Jangan Lengah, Positivity Rate Covid-19 Harian Masih di Atas 13 Persen
“Dalam meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi, kita perlu melakukan penguatan dan transformasi Universitas Terbuka (UT) dan perluasan pembelajaran terbuka dan masif (MOOC),” jelas Nizam.
Peningkatan kapasitas PTN atau PTS dan fasilitas merger PTS kecil. Beasiswa berkeadilan dan tepat sasaran, serta penguatan dan perluasan penggunaan teknologi untuk pendidikan.
Nizam juga menambahkan pihaknya juga melakukan penguatan mutu dan relevansi pendidikan tinggi, sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan berdaya saing.
“Kita harus memastikan lulusan kita memiliki kompetensi yang cukup, sehingga begitu lulus memiliki kompetensi dan berdaya saing,” imbuh Nizam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Ganjar Enggan Maju Pilkada 2024,Tapi akan Turun untuk Menangkan Calon dari PDIP
- Konten Deepfake Kian Meresahkan, Pemerintah Harus Ambil Komando Memerangi
- Nilai UKT Maba 2024 Capai Rp52 Juta, BEM Unsoed Desak Rektorat Lakukan Evaluasi
- Berlaga Sabtu, Tim Thomas dan Uper Mulai Jalani Latihan Perdana Hari Ini
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
Advertisement
Advertisement