Advertisement
4 Tahun Berlalu, Novel Baswedan Ingin Aktor Intelektual Penyiram Air Keras Diungkap

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Penyidik Senior KPK Novel Baswedan berkomentar terhadap kasus penyiraman air keras yang menimpa dirinya pada 11 April 2017 lalu. Empat tahun berlalu, kasusnya masih misterius.
Meski polisi sudah menetapkan dua oknum polisi bernama Rahmat Kadir dan Rony Bugis sebagai pelaku penyiram air keras tersebut. Namun, masyarakat luas maupun temuan Komnas HAM menyebut, adanya sejumlah kejanggalan apakah benar dua oknum polisi tersebut yang telah menyerang Novel Baswedan.
Advertisement
Padahal, kedua oknum polisi itu sudah resmi ditetapkan sebagai terpidana dan dipenjara.
Kasus tersebut kian misterius, sebab, dalam persidangan itu, tak sama sekali diungkap siapa yang menyuruh dua oknum polisi itu untuk menyiram Novel Baswedan.
Baca juga: Waspada! Puluhan Talut di Bantul Rawan Longsor
Novel mengaku ia hanya meminta kepada aparat kepolisian yang menangani kasusnya untuk segera menangkap aktor intelektual siapa yang menyuruh dua oknum polisi tersebut.
Novel sama sekali tak percaya, pengakuan dua pelaku polisi itu ketika di sidang menyerang Novel karena masalah pribadi.
Apalagi, ditambah banyaknya temuan-temuan yang janggal oleh Komnas HAM dalam kasus penyiraman air keras yang menyebabkan mata kirinya luka permanen.
"Harusnya diungkap [aktor intelektual penyerang terhadap dirinya] dengan benar dan tuntas. Kita juga harus ingat bahwa tidak ada satupun kasus serangan kepada orang-orang KPK yang diungkap," kata Novel kepada Suara.com, Senin (12/4/2021).
Novel pun meminta kepada negara untuk tegas, dapat memerintahkan jajarannya untuk segera mengungkap siapa aktor intelektual penyerang dirinya. Jangan sampai negara kalah dengan para koruptor.
Baca juga: Banyak Desa Wisata di Bantul Belum Terima Kunjungan
"Hal ini penting disampaikan, karena tidak boleh negara kalah dengan koruptor yang melawan dengan segala cara," ucap Novel.
" Bahkan berani menyerang aparat pemberantas korupsi yg kemudian dibiarkan tidak diungkap," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cegah Jalan Rusak, Pengamat Ungkap Pentingnya Jembatan Timbang
- Puncak Gerhana Bulan Total Terjadi di Denpasar Bali pada Senin 8 September
- Israel Gempur Gedung Hunian Pengungsi di Barat Kota Gaza
- Trump Ancam Batalkan Kesepakatan Dagang, Bila Kalah di MA
- Lalai Membayar Pajak Properti, Wakil PM Inggris Angela Rayner Mundur
Advertisement

Jadwal KRL Jogja-Solo Minggu 7 September 2025: Stasiun Tugu, Klaten ke Palur
Advertisement

Long Weekend Maulid Nabi Dongkrak Wisatawan Lereng Merapi
Advertisement
Berita Populer
- Lalai Membayar Pajak Properti, Wakil PM Inggris Angela Rayner Mundur
- Trump Ancam Batalkan Kesepakatan Dagang, Bila Kalah di MA
- Israel Gempur Gedung Hunian Pengungsi di Barat Kota Gaza
- Meski Tunjangan Dipangkas, Anggota DPR Tetap Terima Dana Pensiun
- DPRD Jatim Coret Anggaran Perjalanan Luar Negeri Senilai Rp19 Miliar
- Selama Agustus 2025, 15 Jurnalis Dibunuh Israel
- Kasus Penjarahan Rumah Uya Kuya, Polisi Tetapkan 12 Tersangka
Advertisement
Advertisement