Advertisement
6–17 Mei Dilarang Mudik, Instran: Masyarakat Bisa Saja Mudik Sebelum atau Sesudahnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah harus bersiap untuk mewaspadai dan mengantisipasi lonjakan penumpang yang menggunakan transportasi umum sebelum dan sesudah larangan mudik Lebaran yang ditetapkan pada 6–17 Mei 2021.
Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang mengatakan larangan mudik yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy bisa membuat masyarakat berasumsi hanya mengurangi pergerakan pada periode tersebut.
Advertisement
"Berarti selama 12 hari inilah masyarakat dilarang mudik lebaran. Jadi sebelum tanggal itu atau setelah tanggal tersebut bisa saja masyarakat mudik, artinya sama saja Covid-19 tetap bisa ikut mudik bila tanpa protokol kesehatan yang ketat," ujarnya, Rabu (7/4/2021).
Di sisi lain, pelarangan mudik tersebut, bagai duka nestapa bagi bisnis transportasi angkutan umum baik untuk moda angkutan darat, udara, laut dan perkeretaapian. Bagi operator angkutan umum hari lebaran dan tahun baru bisa diharapkan memanen penumpang.
Menurutnya, sesuai dengan laporan Organisasi Angkutan Darat (Organda), imbas pandemi pada 2020 membuat operator merugi hingga Rp15,9 triliun tiap bulan. Angkutan umum darat memang paling banyak merugi karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi dan angkutan pelat hitam sebagai akibat berhasilnya pembangunan jalan tol.
"Jadi sebaiknya memang pada 2021 ini mudik khusus menggunakan angkutan umum diizinkan tetapi prokes tetap dilakukan secara super ketat dan adanya sanksi tegas bila ada pelanggaran prosedur kesehatan," imbunya
Menurutnya kondisi tahun ini berbeda dibandingkan dengan kondisi pada 2020 lalu. Kala itu, sebutnya, mudik memang layak dilarang karena semua pihak belum siap menerima kondisi pandemi Covid-19.
Namun Deddy berpendapat saat ini semua pihak telah siap menerima kebiasaan baru menghindari Covid-19. Saat ini petugas pelayanan umum termasuk petugas frontliner di sektor transportasi telah divaksinasi.
Tak hanya itu, deteksi menggunakan angkutan umum juga lebih baik daripada tahun lalu yang hanya diwajibkan rapid test antibodi yang kurang akurasinya. Sementara sekarang untuk tes wajib minimal menggunakan rapid test antigen dan gnose yang akurasinya jauh lebih tepat daripada rapid antibodi.
Lebih Terjamin
Jadi, tekannya, mudik menggunakan angkutan umum massal jauh lebih terjamin prosedur kesehatan bagi penggunanya karena penumpang diwajibkan rapid test antigen atau GeNose. Bahkan kapasitas sarana transportasinya dapat ditingkatkan sampai 100 persen pun tidak bermasalah sebab masa berlaku GeNose dan rapid antigen masing - masing berdurasi 1–3 hari perjalanan dengan penumpang yang hasilnya non-reaktif Covid-19.
"Justru mudik yang menggunakan kendaraan pribadi baik mobil dan sepeda motor tidak terjamin kesehatannya dan tidak terpantau pelacakannya sehingga dapat menyebarkan Covid-19 sesuai destinasinya karena tidak ada kewajiban test antigen atau GeNose," imbuhnya.
Dia yakin mudik dengan menggunakan angkutan umum massal yang mewajibkan tes antigen atau GeNose jauh lebih terjamin prokes nya dan dapat terpantau dengan dimilikinya data-data penumpang di operator angkutan umum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
Advertisement

Wakil Dubes Australia Tinjau Pusat Rehabilitasi YAKKUM di Sleman
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Kata Jonatan Christie Setelah Jadi Juara Denmark Open 2025
- Polres Metro Jakpus Kerahkan 1.743 Personel Amankan Demo BEM SI
- Gelar Juara F1 2025 Terbuka Lebar untuk Verstappen
- Mengenal Deepavali (Festival Cahaya) Dirayakan pada 20 Oktober 2025
- WhatsApp Blokir Chatbot Serbaguna Mulai 15 Januari 2026
- Prediksi Persis Solo vs Malut United, Laga Sengit di Stadion Manahan
- Korsel-AS Hampir Capai Kesepakatan Dagang
Advertisement
Advertisement