Advertisement
Mantan Kepala CDC AS Yakin Virus Corona Bocor dari Laboratorium Wuhan
Foto ilustrasi. - Ist/Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, WASHINGTON, D.C -- Virus Corona menjadi pandemi yang melanda seluruh dunia. Mantan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, Robert Redfield, masih yakin bahwa virus corona Covid-19 sebenarnya berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China.
Namun, banyak para ahli membantah teori tersebut karena dinilai tidak mungkin terjadi.
Advertisement
"Saya berpandangan bahwa saya masih berpikir kemungkinan besar patogen (virus corona) berasal dari laboratorium, kau tahu, (virusnya) lolos," kata Redfield, dilansir Live Science.
Redfield menekankan bahwa pernyataannya itu murni pendapatnya sendiri, tidak mengutip siapa pun.
Baca juga: Taiwan Temukan Tujuh Kasus Impor COVID-19, Lima dari Indonesia
"Orang lain tidak percaya itu, tidak apa-apa, ilmu pengetahuan yang pada akhirnya akan mengetahuinya," sambungnya.
Gagasan virus corona muncul dari laboratorium sebenarnya telah muncul sejak awal pandemi, ketika orang-orang mengetahui biolab dengan keamanan tinggi di Wuhan, Institut Virologi Wuhan (WIV), sedang mempelajari virus corona.
Namun beberapa ilmuwan mengatakan penjelasan paling mungkin adalah virus muncul secara alami, berpindah dari kelelawar ke hewan lain dan menular ke manusia.
Tim penyelidik asal-usul SARS-CoV-2 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah mengatakan bahwa tidak ada bukti tentang kebocoran laboratorium menyebabkan wabah virus corona.
Baca juga: Ini Kesalahan Pasca Suntik Vaksin yang Membuat Orang Terinfeksi Virus Corona
Tetapi Redfield tidak percaya dengan teori kelelawar.
"Biasanya, ketika patogen berpindah dari hewan ke manusia, dibutuhkan beberapa saat untuk mengetahui bagaimana virus menjadi lebih efisien dalam penularan dari manusia ke manusia. Menurutku itu tidak masuk akal secara biologis," tabah Redfield.
Mantan kepala CDC itu tidak mengatakan SRAS-CoV-2 merupakan virus yang direkayasa atau dibuat. Jadi, virus terbentuk secara alami tetapi bocor dari laboratorium.
"Ya, anggap saja saya memiliki virus corona yang sedang saya tangani. Sebagian besar di lab, kita mencoba menumbuhkan virus, mencoba membantu membuatnya tumbuh lebih baik dan lebih baik dan lebih baik ... sehingga kami dapat melakukan eksperimen," paparnya.
Tetapi, beberapa ahli mencatat genom SARS-CoV-2 secara genetik berbeda dari virus corona lain yang sedang dipelajari di laboratorium Wuhan.
Direktur Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci, mengatakan bahwa Redfield hanya memberikan pendapat tentang kemungkinan walau ada teori lainnya yang dipegang kebanyakan orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Pakar UMY Tekankan Peran LKM Jaga Perputaran Ekonomi Desa
- Harga Emas Pegadaian Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Penumpang KAI Daop 6 Capai 46.602 di Hari Ketiga Nataru
- Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 1,2 Kilometer
- BNPB: Banjir Bandang Guci Tegal Belum Ada Korban Jiwa
- Muhammadiyah Bantul Himpun Infak Jumat Bantu Bencana Sumatera
- Pengurus Wushu DIY Dilantik, Fokus Taolu dan Sanda
Advertisement
Advertisement




